Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kronologi Lengkap Anak Bunuh Ibu Kandung di Sumberlawang, Sragen. Awalnya Minta Ini, Tiba-tiba Mencekik dan Memukuli Bertubi-tubi…

Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar saat memimpin identifikasi jasad ibu yang dibunuh anak kandungnya di Pendem, Sumberlawang,. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Insiden tragis terjadi di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Seorang anak tega menghabisi ibu kandungnya sendiri hanya gara-gara menolak untuk mengganti nama.

Ibu malang itu diketahui bernama Daliyem (50) warga Dukuh Barong, RT 06, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Wanita paruh baya itu ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya, Rabu (1/1/2020) malam pukul 22.30 WIB.

Ia tewas usai dibantai anak kandungnya sendiri bernama Hendriyanto (36). Pelaku menghabisi ibunya dengan cara dicekik, ditendang dan dipukuli berulangkali.

Menurut keterangan saksi mata dan warga, kejadian bermula ketika malam itu korban sedang beristirahat tiduran di kamarnya. Saat itu, suami korban, Sadiyo (52) sedang ngojek di dekat pangkalan Pendem.

Entah dari mana mulanya, sekitar pukul 22.30 WIB, Hendriyanto mendadak datang ke kamar ibunya. Di kamar itu, pelaku minta agar namanya diganti dan dilakukan syukuran. Namun oleh ibunya ditolak karena namanya sudah bagus.

Mendengar jawaban ibunya, seketika pelaku langsung kalap. Ia langsung mengayunkan kepalan tangannya ke wajah ibunya. Lalu menendang tubuh ibunya bertubi-tubi serta mencekik lehernya hingga tewas.

Setelah melihat ibunya tewas, korban langsung keluar kamar. Bersamaan itu, bapaknya, Sadiyo yang baru pulang kaget mendapati sang istri sudah terlentang bersimbah darah di dalam.ranjang.

Ia berteriak histeris sehingga dua anaknya Sri Mulyani (43) dan Surahmin (46) yang tinggal di dekatnya, langsung menuju ke rumah korban. Seketika warga berhamburan ke rumah korban.

Sempat dibawa ke RS Yakssi Gemolong, namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kapolsek Sumberlawang, AKP Fajar Nur Ihsanudin mewakili Kapolres AKBP Yimmy Kurniawan membenarkan kejadian itu. Korban adalah ibu kandung dari pelaku.

“Sementara motifnya masih diselidiki. Tapi pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sudah dua kali mendapat perawatan di RSJD,” paparnya.

Sementara, Kadus Pendem, Ariyadi memyampaikan pelaku memang memiliki gangguan kejiwaan. Dari pengakuan pelaku saat ditanya seusai kejadian, pelaku mengaku nekat menganiaya karena permintaan ganti nama ditolak oleh ibunya. Wardoyo

Exit mobile version