Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Dokter di India Ini Ditampar Karena Pasiennya Meninggal

Dokter di Kalkuta, India, ditampar oleh suami pasien yang marah istrinya meninggal usai operasi caesar / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –
Seorang dokter spesialis ginekolog adal india, Basav Mukherjee bernasib sial dan dipermalukan oleh keluarga pasien.

Pasalnya, dia tiba-tiba ditampar oleh Tapen Bhattacharya, suami pasien lantaran istrinya yang ditolong dokter itu meninggal saat menjalani operasi caesar.

Peristiwa itupun menghebohkan
Rumah Sakit Kalkuta (CMRI), India, yang merawat pasien. Operasi caesar itu sendiri berlangsung Rabu (19/2/2020).

Dikutip dari ndtv.com, Bhattacharya (33) tahun, menduga istrinya akan segera pulih, namun yang terjadi dia menerima telepon yang mengabarkan istrinya dalam kondisi kritis.

Ketika dia dan sanak saudara tiba di rumah sakit, pasien rupanya sudah meninggal. 

Basav Mukherjee, dokter spesialis ginekolog yang menemui keluarga pasien, menyampaikan kabar duka ini.

Bhattacharya secara mengejutkan bangkit dari tempat duduknya dan langsung menampar dokter tersebut.

Tindakan yang terjadi pada pukul 9 pagi itu, langsung membuat pihak rumah sakit menelepon polisi.

Dalam rekaman CCTV, terlihat Bhattacharya duduk di sebuah sofa, sementara sanak saudaranya sedang berbicara dengan dokter.

Dia tiba-tiba bangun dari duduknya dan berjalan ke arah dokter, lalu menamparnya. Dokter itu juga didorong ke sebuah kursi. 

“Dokter mencoba menjelaskan insiden yang terjadi kepada keluarga pasien dan menyarankan mereka untuk melakukan autopsy. Dokter itu bukan hanya harus berhadapan dengan kemarahan keluarga pasien, tetapi juga mengalami kekerasan dan keluarga pasien menghinanya hingga menciptakan kegaduhan di rumah sakit,” tulis Rumah Sakit CMRI. 

Pihak keluarga pasien telah mengajukan laporan gugatan ke polisi melawan rumah sakit itu atas tuduhan telah melakukan kelalaian.

Sebaliknya, pihak Rumah Sakit CMRI juga sedang mempertimbangkan untuk mengajukan laporan tuntutan ke polisi. 

Beberapa dokter di Kota Kalkuta, mengecam tindakan kekerasan pada dokter spesialis ginekolog itu. Mereka mengatakan serangan bisa mendorong para dokter enggan berinteraksi dengan pasien, bahkan merawat pasien.



Exit mobile version