Beranda Nasional Jogja Driver Ojol Dioperasi Mulutnya Karena Jadi Korban Klitih Orang Tak Dikenal

Driver Ojol Dioperasi Mulutnya Karena Jadi Korban Klitih Orang Tak Dikenal

ilustrasi pembacokan.
Ilustrasi kasus pembacokan / pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang driver ojek onlin, Enriko Christanto (40) terluka mulutnya sampai harus dioperasi lantaran menjadi korban klitih oleh orang tak dikenal, Sabtu (1/1/20200 dini hari.

Warga asal Bangunjiwo, Bantul ini menjadi korban dari tindak kekerasan jalanan yang lebih familiar disebut ‘Klitih’.

Aksi sadis ini dilaporkan terjadi di Jalan Kabupaten tepatnya di daerah Trihanggo, Gamping, Sleman.

Kapolsek Gamping, Kompol Sudaryo, ketika dihubungi Tribunjogja.com, membenarkan bahwa aksi kekerasan jalanan ini terjadi di Kecamatan Gamping.

“Benar, ini (klitih) terjadi sekitar pukul 3.00 WIB,” katanya.

Menurut Sudaryo, korban diserang ketika masih membawa seorang penumpang di belakang kemudinya.

“Dari informasi di lapangan, penumpangnya aman,” ungkapnya.

Kasus ini bermula saat Enrico tengah mengantarkan penumpangnya lewat jalan Kabupaten.

Saat melintas di Jalan Kabupaten, korban berpapasan dengan pelaku yang juga mengendarai sepeda motor.

Baca Juga :  Terseret Ombak Pantai Cangkring, Bantul, Wisatawan Ini Berhasil Diselamatkan Tim SAR

Tiba-tiba, pengendara motor yang melaju dari arah berlawanan tersebut mengayunkan benda yang diperkirakan senjata tajam ke arah Enrico.

“Tiba-tiba orang yang berpapasan dengan korban ini pun mengayunkan sejenis benda yang diperkirakan senjata tajam,” katanya.

Lanjutnya, senjata itu pun mengenai wajah korban dan menyebabkan luka di bagian mulutnya.

“Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” katanya.

Sudaryo menambahkan, hingga saat ini korban masih belum bisa dimintai keterangan terkait kejadian naas yang menimpanya.

“Sejak dilarikan ke rumah sakit, korban belum bisa diajak berbicara karena luka di bagian mulutnya. Rencananya Hari ini korban akan menjalani operasi,” paparnya.

Adapun untuk pelaku aksi klitih ini, Sudaryo beserta jajaran Kepolisian Sektor Gamping masih terus melakukan penyelidikan.

Baca Juga :  Tak Masuk Kerja Dua Hari, Lansia di Bantul Ditemukan Meninggal di Rumah

Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Persoalan klitih yang merebak belakangan di berbagai wilayah Yogyakarta menjadi perhatian semua kalangan.

Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta melaporkan sedikitnya terdapat 18 kali insiden klitih pada 2018 dan 16 peristiwa pada 2019 lalu.  

www.tribunnews.com