Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini Penyebab Tanah Ambles di Jetis Kidul Desa Bero Manyaran Wonogiri. Badan Geologi Bandung Rekomendasikan Pemasangan Rambu, Warga Dilarang Beraktivitas di Sekitarnya

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah melakukan kajian teknis, Badan Geologi Bandung, memberikan rekomendasi kepada Pemkab Wonogiri.

Terungkap pula penyebab terjadinya tanah ambles tersebut. Loaksi kejadian di Dusun Jetis Kidul Desa Bero Kecamatan Manyaran Wonogiri.

Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Selasa (11/2/2020), radargram hasil penguluran GPR di lokasi memperlihatkan terdapatnya rongga di bawah permukaan yang mengindikasikan aliran bawah permukaan. Kondisi ini terbentuk akibat pelarutan batugamping oleh aliran air. Pelarutan semakin intensif seiring dengan meningkatkatnya volume dan aliran air yang melalui rongga tersebut sehingga rongga semakin membesar sehingga terjadi amblasan.

Faktor penyebab terjadinya tanah ambles, di antaranya tanah pelapukan yang tebal dan bersifat porous yang menyerap air dengan cepat.
Curah hujan yang tinggi dan persawahan basah memicu terjadinya infiltrasi air persawahan ke lubang amblasan.
Pelarutan gamping oleh air yang membentuk rongga dan aliran bawah permukaan.

“Mekanisme terjadinya tanah ambles peningkatan volume air hujan dan pesawahan menyebabkan debit air naik sehingga intensitas penerobosan air bertambah, mengerosi bagian dinding dan atap lubang amblasan,” kata dia melansir dari Badan Geologi Bandung.

Karena batuan dasar di Dusun Jetis Kidul adalah batu gamping, maka proses pelarutan pun meningkat dan pembentukan dimensi ruang rongga semakin membesar secara cepat. Ditambah dengan beban penjenuhan air pada atap lubang mengakibatkan terjadi amblasnya tanah.

Rekomendasi teknis yang diberikan meliputi keberadaan jalur aliran air di bawah tanah akan berpotensi menyebabkan kejadian tanah amblas berpotensi berulang dan membesar.Sebelum ada upaya mitigasi struktural pada sinkhole, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas, mendekat, berkumpul, danatau melintas terlalu dekat lubang amblasan terutama saat dan setelah hujan deras.

Segera membuat rambu–rambu peringatan rawan amblasan pada areal potensi terjadinya amblasan dengan lebar buffer minimal 10 meter untuk menghindari potensi bahaya amblasan baik vertikal dan horizontal. Segera dibuat saluran air/drainase yang kedap air di sekitar lubang amblasan, dan saluran air diarahkan ke arah lembah.

“Melakukan pemantauan mandiri dan intensif terhadap perkembangan amblasan tanah. Jika terus berkembang dan mendekat ke arah permukiman agar segera dilaporkan kepada pemerintah daerah setempat. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat setempat maupun pengunjung untuk waspada dan mampu mengantisipasi potensi ancaman tanah amblas,” pungkas dia. Aria

Exit mobile version