Beranda Daerah Solo Joko Kendil, Loko Uap Kuno Mulai Mengerel di Solo

Joko Kendil, Loko Uap Kuno Mulai Mengerel di Solo

Loko kuno yang diberi nama Joko Kendil diserahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada Pemkot Solo, Minggu (16/2/2020). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kota Solo menambah destinasi wisata lokomotif uap yang melintas di tengah kota. Loko kuno yang diberi nama Joko Kendil tersebut diserahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada Pemkot Solo, Minggu (16/2/2020).

Penambahan koleksi loko kuno tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan sektor Pariwisata. Joko Kendil sendiri merupakan jenis kereta api uap D1410 yang digerakkan lokomotif atau loko uap.

Kereta uap ini merupakan satu-satu nya lokomotif tipe D14 yang masih ada di Indonesia. Direstorasi di Balai Yasa Yogyakarta selama sembilan bulan dari bulan februari hingga November 2019 yang terdiri dari sebuah lokomotif kuno berusia 124 tahun dan dua gerbong kayu.

Pada masa Kolonial, Lokomotif uap yang bertipe D14 yang berasal dari dua pabrikan yang berbeda. Yakni Lokomotif D14 bernomor seri 01 sampai 12 pabrikan Hanomag, Jerman, pada tahun 1921. Sedangkan seri 13 sampai 24 buatan Belanda, pada tahun 1922.

Baca Juga :  Hari Terakhir Kampanye, Puluhan Organ Relawan Respati Ardi Pilih Doa Bersama

Menurut Kepala PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Purwanto, restorasi Joko Kendil dilakukan di Balai Yasa Yogjakarta bersama tenaga yang masih berdinas dan juga memanggil ahli-ahli log uap yang sudah purna untuk bertukar pikiran

“Kami berharap dengan selesainya restorasi ini bisa menambah semarak wisatawan untuk berkunjung ke Solo,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo menyampaikan dengan kehadiran lokomotif uap D1410 melengkapi armada Pariwisata Surakarta.

“Nantinya supaya bisa digunakan oleh masyarakat dan menambah kunjungan masyarakat baik dari kota Solo maupun luar kota untuk berwisata ke Solo,” tukasnya.

Peresmian secara simbolik dilakukan dengan pemotongan untaian melati dan Pecah Kendi oleh Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero, Edi Sukmoro. Prihatsari