JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Opini

Menumbuhkan Karakter Jujur Sejak Dini

   
Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta

Dunia pendidikan belum sepenuhnya bersih dari praktik-praktik tidak terpuji. Dapat dilihat dalam keseharian, siswa mencontek, mengendarai sepeda motor padahal belum cukup usia, siswa berbohong pada guru maupun orangtua, dan masih banyak lagi.

Pernak-pernik masalah tersebut jika dirunut lebih jauh, sebenarnya mengarah pada satu kondisi, yakni krisis kejujuran.  

Wikipedia menyebut, krisis adalah setiap peristiwa yang sedang terjadi (atau diperkirakan) mengarah pada situasi tidak stabil dan berbahaya yang mempengaruhi individu, kelompok, komunitas atau seluruh masyarakat.

Krisis dianggap membawa perubahan negatif dalam urusan keamanan, ekonomi, politik, sosial atau lingkungan. Terutama ketika krisis terjadi tiba-tiba dengan sedikit atau tanpa peringatan.

Sementara, kejujuran merupakan bagian dari integritas. Dalam dunia pendidikan, peserta didik jujur dapat tercermin dari sikap rajin mengerjakan soal,  PR dan tugas dengan kemampuan sendiri, membeli harus membayar, meminjam buku di perpustakaan harus mengemballikan dan lain-lain.

Nilah sebuah kejujuran adalah salah satu karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pancasila. Kejujuran termasuk ke dalam nilai moral.

Perilaku jujur adalah dasar dari segala perilaku terpuji lainnya. Karakter jujur ini penting dan harus dimiliki semua generasi muda Indonesia ke depan tercipta generasi-generasi dengan kualitas terbaik yang memiliki sikap jujur agar kelak pemerintahan pun dipegang orang-orang yang jujur.

Kejujuran menjadi kunci penentu apakah seseorang memiliki integritas atau tidak. Kita harus selalu berintegritas dan jujur, karena tanggung jawab kita tidak hanya kepada organisasi dan masyarakat, tetapi juga kepada Tuhan.

Integritas bukan hanya jujur. Integritas bukan hanya tidak korupsi. Apakah orang yang jujur itu bisa disebut orang yang berintegritas? Kita harus jujur sajakah atau harus berintegritaskah, atau kita harus jujur dan berintegritas.

Integritas adalah kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh baik dalam perkataan maupun perbuatan sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik.

Jika dilihat dari definisinya, integritas memiliki arti yang lebih luas dan lebih komprehensif. Integritas memiliki nilai yang sangat penting bagi setiap orang.

Itulah kenapa integritas itu penting? Integritas merupakan kunci kesuksesan setiap orang karena individu yang benar-benar berintegritas merupakan pribadi yang konsisten dalam menjalankan nilai-nilai atau norma yang berlaku.

Integritas akan menentukan seberapa besar seseorang layak bisa dipercaya oleh orang lain karena tindakannya yang konsisten.

Banyak kejadian yang muncul akibat tidak ada kejujuran, berakhir dengan salah paham dan bahkan pembunuhan.

Agar integritas baik, haruslah selalu dipupuk dan dikembangkan terus menerus, dengan berbicara sesuai dengan kenyataan, memenuhi janji sesuai apa yang dijanjikan dan konsisten dalam perkataan dan perbuatan.

Dengan seperti itu  maka akan menghasilkan reputasi dan prestasi bagi seseorang karena mereka berpikir, berkata dan bertingkah laku secara konsisten.

Banyak kejahatan dan tindak kriminal yang dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa. Terlebih jika berkaitan dengan sikap jujur. Terbukti masih banyak siswa maupun mahasiswa yang berbagi jawaban dalam ujian.

Inilah yang menjadi ironi karena para kaum muda inilah yang menjadi tumpuan bangsa ke depan.

Mereka merupakan bibit-bibit muda yang akan membangun dan memimpin bangsa Indonesia ke depan.

Contoh nyata yang lain dapat disebut, misalnya, banyak siswa yang belum layak menggunakan sepeda motor tapi tetap nekat.

Mereka nekat dengan sepeda motornya dan lebih nekat lagi sepeda motor diletakkan di makam (Masjid lingkungan makam) yang jelas-jelas ada tulisan “bukan tempat penitipan motor”.

Lebih parah lagi siswa banyak yang melanggar tata tertib sekolah dengan didukung oleh orang tua. Dengan beragam alasan yang disampaikan oleh orang tua, apabila hal ini diketahui oleh sekolah.

Maka dengan tidak disengaja orang tua sudah mengajari anak-anak mereka untuk berperilaku tidak jujur.

Padahal sudah jelas bahwa tata tertib diberikan sebelum anak-anak memulai sekolah, dan tata tertib ini juga dibaca oleh orang tua dan ditandatangani.

Apabila tidak menyetujui, bisa pindah ke sekolah lain. Tetapi kalau setuju langsung dikembalikan ke sekolah.

Tindak kriminal yang lain adalah tentang bullying (penindasan, perundungan, perisakan atau intimidasi),  yaitu tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.

Misalnya menyakiti dalam bentuk fisik seperti memukul, mendorong, dll. Sedang dalam bentuk verbal seperti menghina, membentak dan menggunakan kata-kata kasar.

Sekolah sudah mempersiapkan dan membina melalui berbagai macam pendidikan. Termasuk pendidikan di rumah maupun di sekolah, terbukti dengan banyaknya mata pelajaran disampaikan ke anak didik.

Namun sayangnya, hal itu hanyalah sekedar mendapat pelajaran eksak atau yang  berkaitan dengan sains saja, tidak cukup untuk membina dan mengarahkan generasi muda agar memiliki karakter yang lebih baik untuk memimpin bangsa ke depan.

Kondisi seperti itulah yang membuat pendidikan karakter bagi bangsa penting, salah satunya karakter kejujuran.

Untuk diketahui bahwa orang jujur tidak akan pernah merugikan orang lain. Selain itu orang jujur pasti menjaga amanah (kepercayaan) dan memiliki tanggung jawab tinggi.

Tetaplah berperilaku jujur, karena orang jujur tidak akan pernah merugikan orang lain, memiliki rasa bertanggungjawab yang tinggi, menjalankan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh. Yang jelas, orang jujur cenderung bersikap adil sesuai nilai yang dikandung dalam Pancasila.

Selain dalam Pancasila, Allah sudah terlebih dahulu mengingatkan agar kita sebagai hambaNya bersikap jujur dan memelihara kejujuran seperti yang tertera dalam surat Al-Ahzab: 70-71 Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”

Itulah pentingnya jujur. Perilaku yang tidak jujur atau berdusta hanya akan menimbulkan permasalahan sesama manusia, karena hal tersebut hanya hasutan syaitan belaka.

Berperilaku dusta atau bohong memang sangat menggiurkan, seperti para koruptor yang hanya menguras uang negara untuk kepentingan kehidupan pribadinya.

Namun yang jelas, kesenangan yang didapat hanya berlaku untuk sementara, kerugian dan perbuatannya tidak hanya berefek pada pelaku tetapi juga bagi anak keturunannya dan masyarakat.

Sangatlah penting pendidikan karakter bagi anak bangsa, maka dari itu sangat penting perilaku jujur ini menjadi dasar karakter yang harus dibudayakan dan dimiliki bagi setiap generasi baru. Perilaku jujur menjadi dasar karena tanpa kejujuran, seseorang tidak dapat dipercaya melakukan apapun.

Orang yang pandai berdusta akan merugikan banyak orang dan sudah sangat jelas ia akan menyalahgunakan kepercayaan yang akan diembannya ke depan.

Oleh sebab itu kejujuran menjadi salah satu dasar penting pendidikan karakter bagi calon pemimpin bangsa. Banyaknya kasus korupsi, berawal dari kebohongan yang menjadi karakter, akhirnya menganggap sepele tindakan korupsi.

Hal tersebut haruslah ditanggulangi, agar di masa depan korupsi bisa diminimalisir.

Salah satu upaya adalah menumbuhkan karakter jujur sejak dini. Anak-anak jujur adalah asset penting, karena mereka pada saatnya akan menjadi pejabat atau tokoh-tokoh yang diharapkan bisa ikut menciptakan lingkungan anti korupsi.

Sikap jujur sangatlah penting, karena merupakan pondasi utama semua karakter baik. Jujur adalah kunci kebahagiaan, karena jika ingin anak-anak kita berbahagia di kehidupannya, maka menanamkan sikap jujur adalah kuncinya.

Orang yang suka berbohong tentu akan merusak nama baiknya, tidak disukai sesamanya dan tidak akan dipercaya.

Tentunya sebagai orang tua tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada buah hati kita. Penanaman sikap jujur harus dimulai sedini mungkin, agar anak terbiasa.

Suatu hal yang menjadi kebiasaan lambat laun akan menjadi sebuah karakter yang akan terus melekat. Kita tahu bahwa usia dini merupakan usia emas yang sangat baik untuk menanamkan kepribadian.

Pengetahuan dan pengalaman di usia dini akan tersimpan dalam memori anak yang selanjutnya akan mempengaruhi kepribadiannya hingga tumbuh dewasa.

Jujur adalah mengatakan dengan sebenarnya apa yang telah dilakukan. Jujur itu lurus hati, tidak berbohong, tidak curang , tulus, ikhlas. 

Jadi seseorang yang jujur adalah seseorang yang bertindak dengan lurus hati, selain itu juga mengatakan dengan sebenarnya, tidak berbohong dan tidak curang. Yuk kita coba sekarang! (*)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com