JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) yang berhasil mendudukkan kembali Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum, menjadi titik tolak sikap partai matahari terbit tersebut terhadap pemerintah.
Terkait hal itu, politikus PAN, Bima Arya memastikan partainya tidak akan bersikap abu-abu di era pemerintahan Jokowi Jilid II.
Setelah Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum, PAN akan menggelar rapat kerja nasional atau rakernas untuk menentukan arah koalisi.
“Nanti di rakernas akan diputuskan arah partai. Tidak ada lagi posisi yang nanggung atau grey area, pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah,” ujar Bima usai acara diskusi di Hotel Atlet Century, Senayan, Minggu (16/2/2020).
Namun, kata Bima, sebagai partai yang tidak ikut memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019, PAN tentu mesti tahu diri.
“Kami harus bisa menempatkan diri, kami juga tidak akan meminta-minta posisi di kabinet sebagai prasyarat masuk koalisi. Kami terbuka untuk semua opsi,” ujar Wali Kota Bogor ini.
Bima berujar pelaksanaan rakernas segera dijadwalkan setelah pengurus DPP terbentuk.
“Bang Zul sebagai ketua umum terpilih kan diberi waktu 30 hari membentuk DPP, tapi saya kira bisa lebih cepat 1-2 minggu,” ujar Bima.
Sejak 2019 lalu, Zulkifli memang sudah mengklaim bahwa PAN mendukung pemerintahan Jokowi tanpa syarat. Kendati demikian, Zulkifli menyebut PAN tidak perlu masuk dalam koalisi.
“Kami akan mendukung pemerintah dan doakan tetap jadi mitra yang kritis,” ujar Zulkifli Hasan usai menghadiri pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10/2019) lalu.
Menurut Zulkifli, PAN mendukung pemerintah tanpa syarat, dengan atau tanpa jatah menteri.
“Saya selalu mengatakan kami tidak minta apa-apa. Kami akan
dukung dan doakan Pak Jokowi sukses,” ujar dia.