Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Virus Corona Bikin Harga Tiket Pesawat Di China Lebih Murah dari Secangkir Kopi

Seorang pria melihat sejumlah jadwal pesawat yang dibatalkan sebuah bandara di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 23 Januari 2020. Beberapa maskapai memilih membatalkan sejumlah jadwal penerbangan dari dan ke Wuhan sebagai antisipasi merespons pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah Virus Corona / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Virus Corona atau COVID-19 benar-benar mencampakkan harga tiket pesawat di China pada titik terendah. Bahkan, harga tiket di sana hanya setara atau lebih murah dari secangkir kopi.

Salah satu maskapai di Cina menawarkan tiket pesawat untuk penerbangan domestik hanya sekitar 29 yuan, atau sekitar Rp 60.000 atau seharga secangkir kopi, karena menurunnya permintaan.

Tiket pesawat satu arah dari pusat ekonomi pesisir Shanghai ke kota pedalaman Chongqing, dengan jarak penerbangan sekitar 1.400 km, sekarang harganya kurang dari secangkir kopi.

Maskapai Cina memangkas harga demi meningkatkan permintaan domestik yang lemah di tengah wabah virus Corona.

Pembatalan sekitar 10.000 penerbangan sehari, atau sekitar dua pertiga dari total jumlah penerbangan yang dijadwalkan setiap hari di bulan Februari, telah memberikan tekanan keuangan yang sangat besar pada maskapai dan bandara.

Administrasi Penerbangan Sipil Cina mengatakan pada Selasa bahwa penerbangan harus dilanjutkan secara bertahap sebagai bagian dari upaya negara untuk mengembalikan kehidupan ekonomi dan sosial kembali normal, tetapi penumpang masih enggan untuk terbang dengan wabah mematikan yang masih belum sepenuhnya terkendali.

Menurut laporan South China Morning Post, 27 Februari 2020, penerbangan tiga jam satu arah dari Shanghai ke Chongqing ditawarkan dengan harga hanya 29 yuan, atau sekitar Rp 60.000 oleh maskapai bertarif rendah terbesar di Cina, Spring Airlines, sebagai penawaran khusus untuk anggota klub pelanggan maskapai tersebut. Ini lebih murah sedikit dengan harga kopi caffe latte tinggi di Starbucks di Cina harganya 32 yuan atau Rp 64.000.

Sementara tiket sekali jalan dari Shanghai ke Harbin, ibu kota provinsi Heilongjiang utara, yang berjarak lebih dari 1.600 km, hanya berharga 69 yuan atau Rp 140.000.

Shenzhen Airlines, divisi maskapai penerbangan milik negara Air China, juga menjalankan penawaran khusus ke Chongqing, dengan tiket satu arah untuk perjalanan 1.000 km dari Shenzhen dengan biaya hanya 100 yuan atau setara dengan Rp 200.000, sekitar 5 per sen dari harga standar 1.940 yuan atau Rp 4 juta untuk penerbangan yang berlangsung dua jam 15 menit.

Chengdu Airlines, sebuah unit dari Sichuan Airlines, yang mengklaim China Southern Airlines sebagai pemegang saham, juga menawarkan penerbangan satu arah murah dari Shenzhen ke Chengdu, yang jaraknya lebih dari 1.300 km, hanya dengan 100 yuan atau Rp 200.000.

Otoritas penerbangan Cina mengkonfirmasi awal bulan ini bahwa antara 25 Januari dan 14 Februari, yang termasuk liburan Tahun Baru Imlek, lalu lintas penumpang harian rata-rata di Cina hanya 470.000, mengalami penurunan 75 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Industri penerbangan Cina juga telah dipengaruhi oleh serangkaian pembatasan oleh negara-negara lain dan maskapai penerbangan, dengan British Airways pekan lalu memperpanjang penangguhan penerbangan ke Cina sampai setelah liburan Paskah pada pertengahan April setelah imbauan perjalanan dari pemerintah Inggris.

Virus Corona atau COVID-19, telah menginfeksi lebih dari 78.000 orang dan membunuh 2.700 di Cina. Dalam beberapa hari terakhir, Korea Selatan, Italia, dan Iran telah melaporkan lonjakan kasus baru, meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus Corona secara global.



Exit mobile version