Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Baru Pulang dari Luar Negeri, 11 Warga Sragen Dinyatakan Dalam Status ODP Terkait Corona Virus. Bupati Minta Warga Tak Panik!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memantau penanganan terhadap pasien PDP Corona Virus dalam simulasi di RSUD Sragen, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak 11 warga Sragen dinyatakan dalam status orang dalam pemantauan (ODP) terkait Corona Virus atau Virus Covid-19. Sebelas orang itu dalam pantauan lantaran diketahui barusaja pulang dari luar negeri.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memantau simulasi penanganan Covid-19 di ruang Isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Kamis (12/3/2020).

Ia mengatakan sampai hari ini, total ada 11 warga Sragen yang dalam pemantauan atau ODP. Status ODP itu tak perlu dirisaukan karena memang diberlakukan bagi semua yang baru pulang dari luar negeri.

Orang dalam pemantauan itu berarti semua warga Sragen yang baru pulang dari luar negeri itu masuk dalam kategori orang dalam pemantauan. Tapi sampai hari ini, Alhamdulillah semua yang dipantau tidak ada yang menunjukkan gejala yang berat atau serius mengarah Corona Virus,” paparnya kepada wartawan.

Bupati mengatakan 11 orang itu dalam kondisi baik-baik saja. Ia juga menegaskan sampai saat ini, belum ada kasus Corona Virus di Sragen.

“Alhamdulillah saya pastikan sampai hari ini tidak ada (kasus Corona Virus) di Sragen,” tukasnya.

Karenanya pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik meski harus tetap waspada. Salah satunya dengan menjaga kebersihan diri dengan membiasakan cuci tangan sebelum menyentuh apapun atau sehabis beraktivitas.

Mencuci tangan sebelum menyentuh wajah, setelah kerja, sebelum makan dan setelah memegang fasilitas umum, adalah pencegahan diri yang harus dilakukan agar terhindar dari virus Covid-19.

Orang nomor satu di Pemkab Sragen itu juga meminta masyarakat tak perlu
berburu masker. Sebab masker hanya digunakan bagi orang yang sakit.

Kemudian tidak perlu panik lantas membeli bahan makanan pokok berlebihan.

“Kita yakin bersama-sama kita bisa mengatasinya,” tukasnya. Wardoyo

Exit mobile version