JOGLOSEMARNEWS.COM Market Ekbis

BEI Solo Dorong Investasi Obligasi di Tengah Merebaknya Virus Corona

Ilustrasi grafik investasi. Pixabay
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Bursa Efek Indonesia (BEI) Solo mendorong masyarakat untuk melakukan investasi obligasi dibandingkan dengan jenis lain saat ini. Pasalnya, mau tidak mau merebaknya virus Corona berdampak pada nilai investasi di dunia pasar modal.

“Obligasi relatif aman dan nyaris tanpa resiko. Apalagi di tengah merebaknya virus Corona saat ini yang belum terselesaikan juga. Walaupun pengaruhnya tidak terlalu signifikan, namun jika ingin berinvestasi relatif aman bisa ke obligasi,” urai Kepala BEI Solo, M Wira Adibrata, Minggu (1/3/2020).

Menurut Wira, kondisi saat ini dimana virus Corona masih menjangkiti dunia belum diketahui sampai kapan akan berhenti. Dengan kata lain, dampak ke segala bidang termasuk bisnis dan pasar modal juga tidak diketahui sampai kapan.

“Hal ini menimbulkan kekhawatiran di segala bidang termasuk dunia bisnis investasi. Utuk investasi yang memiliki resiko minimal ya obligasi. Meskipun keuntungannya tidak sebanyak dengan investasi saham, namun ini nyaris tanpa resiko,” paparnya.

Tidak hanya aman dan nyaris tanpa resiko, untuk memiliko surat obligasi juga mudah dilakukan.

“Hanya dengan berinvestasi Rp 1 juta saja sudah bisa memilikinya. Reputasinya pun cukup baik sampai saat ini. Memang sih, keuntungannya tidak sama banyak seperti investasi saham. Namun sekali lagi, nyaris tanpa resiko,” terang Wira.

Di sisi lain, BEI Solo mencatat investasi saham masih mendominasi dibandingkan dengan jenis investasi lain. Bahkan BEI Solo mencatatkan tahun 2019 total investasi saham di Jawa Tengah mencapai Rp 33 triliun. Sedangkan dari investasi Reksadana dan obligasi hanya Rp 7 triliun.

“Karena selama ini pemain pasar modal memang mayoritas memilih untuk bermain di resiko tinggi. Namun bagi yang ingin bermain aman nyaris tanpa resiko, bisa memilih obligasi,” pungkas Wira.

Berbeda dengan saham yang merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan, obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan (issuer) untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu, dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pemegang obligasi. Kepemilikan sebuah obligasi hanya sampai obligasi tersebut jatuh tempo.

Ditambahkan Branch Manager Tri Megah Securities, Antonius Cahyo Santos, surat obligasi dapat dibeli saat pasar perdana. Obligasi juga cenderung lebih menguntungkan karena bunganya terhitung cukup baik.

”Bunga obligasi yang terbaru sekitar 6,3 persen. Masih diatas deposito,” jelasnya. Prihatsari

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com