JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Corona Potensial Dibawa oleh Para Pemudik, Pemkot Yogyakarta Mulai Lakukan Langkah Antisipasi

Ilustrasi mudik Lebaran / tempo.co
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –
Mulai sekarang, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah mengantisipasi penularan corona yang potensial dibawa para pemudik berbagai daerah menjelang lebaran nanti.

Antisipasi dan pemantauan tersebut difokuskan di terminal–terminal kedatangan bus.

“Sampai saat ini pantauan dari Terminal Induk Giwangan Yogya belum ditemukan arus bus yang membawa pemudik,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (26/3/2020).

Meski demikian, Heroe mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti pengelola terminal kota agar tidak melayani arus mudik. Begitu juga untuk kendaraan pribadi, ujar Heroe, sedang dipantau ketat keberadaannya.

“Saat ini di Jogja arus lalu lintas 30-40 persen dari kondisi normal. Dan arus mudik sedang kami pantau keberadaannya,” ujarnya.

Sementara arus kedatangan melalui kereta api, ujar Heroe, sedang dilakukan pemantauan seberapa banyak yang telah melakukan pembatalan.

“Sebab informasinya banyak terjadi pembatalan mudik setelah wabah Corona ini meluas,” ujarnya.

Heroe memastikan sudah mengantisipasi untuk mengawasi para pemudik dengan membentuk gugus tugas di tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Jajaran camat dan lurah juga sudah kami minta untuk mengkoordinasikan sampai jajaran RT dan RW,” ujar Heroe.

Heroe mengatakan jajaran kecamatan sampai RT itu sudah diminta untuk memantau warga yang baru datang dari luar kota atau yang mudik.

Para pemudik itu harus dipastikan untuk menjalani pemeriksaan di puskesmas terdekat.

“Jadi kami memberdayakan seluruh jajaran RW dan RT serta elemen Jogo Warga, yaitu unsur yang ikut menjaga ketenteraman di wilayah kampung,” ujarnya.

Heroe mengatakan pengawasan itu dilakukan, karena dari data yang dimiliki pemerintah kota posisi warga yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini selalu berasal dari atau usai bepergian dari luar kota.

“Bahkan kalau kota Yogya mau belajar dari Italia, begitu Milan di-lockdown banyak pekerjanya mudik dan menjadi carier (pembawa) yang menyebarkan di kampung halamannya,” ujarnya.

Kondisi inilah yang diwaspadai untuk Kota Yogyakarta. Agar semuanya merasakan kenyamanan. Warga nyaman karena yang pulang dari luar kota atau mudik itu sudah diperiksa dan sudah tahu menyikapinya agar melakukan tindakan pencegahan agar tidak menjadi carier (virus corona),” ujarnya.

www.tempo.co

Baca Juga :  Leptospirosis Tewaskan 1 Warga di Sleman, 8 Lainnya Terpapar
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com