Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Data Corona Jateng Terbaru Hari Ini, ODP Melonjak 2.236 Orang, 113 Dirawat, 12 Positif dan 3 Meninggal. Total 35 Kabupaten/Kota Semua Sudah Terpantau Ada Laporan Kasus

Data sebaran kasus corona virus hingga Jumat (20/3/2020). Foto/Wardoyo

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus corona virus di Jawa Tengah makin meningkat. Data yang dirilis oleh  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui website resmi Pemprov Jateng di laman Corona.jatengprov.go.id, hingga Jumat (20/3/2020), jumlah kasus orang dalam pemantauan (ODP) terus melonjak.

Hingga pagi tadi pukul 08.00 WIB, total sudah ada 2.236 ODP di seluruh Jateng dan 113 masih dirawat dan 12 positif. Tiga di antaranya meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dirawat.

Dari daftar 35 kabupaten/kota yang sebelumnya masih ada lima kabupaten yang menunjukkan belum ada kasus, mulai hari ini semua dari 35 kabupaten/kota di Jateng terpantau ada laporan kasusnya.

Berdasarkan laporan di laman website resmi Pemprov Jateng tadi pagi pukul 08.00 WIB, lima kabupaten yang sebelumnya masih kosong itu yakni Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Semarang, Batang, Grobogan dan Pekalongan, sekarang semua sudah terpantau ada laporan kasus corona.

Lima kabupaten itu adalah Purbalingga yang hari ini mencatatkan ada 56 ODP dan 9 PDP.

Kemudian Grobogan melaporkan ada 6 ODP, Kabupaten Semarang 4 ODP, Pekalongan 2 ODP dan Batang 8 ODP.

Padahal sehari sebelumnya, Kamis (19/3/2020) lima kabupaten itu masih nihil dan tercatat belum ada kasus.

Dari jumlah laporan yang masuk, jumlah data ODP dan PDP secara total di Jateng juga mengalami kenaikan. Jika sehari kemarin, jumlah ODP terkait Corona di Jateng mencapai 2.202 orang, pagi ini tadi sudah ada 2.236 ODP.

Kemudian 97 PDP atau suspect pada hari kemarin, hari ini sudah melonjak jadi 113 kasus. Untuk junlah pasien positif masih 12 positif dengan 3 di antaranya meninggal dunia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada tambahan kasus meninggal satu lagi. Pasien perempuan berusia 49 tahun itu meninggal di RSUD dr Moewardi Surakarta, Rabu (18/3/2020), setelah dirawat dua hari.

Ganjar mengatakan, berdasarkan penelusuran Pemprov Jawa Tengah, pasien ini memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal pada Kamis (12/3) lalu. Kedua pasien ini sama-sama mengikuti seminar di Bogor.

“Sampai saat ini di Jawa Tengah pasien positif Covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan di Bogor untuk mengikuti seminar berjumlah 4 orang, 2 di antaranya meninggal. Kami terus tracking di sana (Bogor) untuk mencari data seluruh peserta seminar dan sampai sekarang masih diusahakan oleh panitia. Saya juga menghubungi Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi ini,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (18/3/2020) malam.

Sebelumnya, dua pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Satu orang di RSUD dr Moewardi Surakarta dan lainnya di RSUP dr Kariadi Semarang.

Sebagai upaya untuk menanggulangi penyebaran virus corona, Ganjar menyiapkan tiga langkah yakni preventif, kuratif dan promotif.

Tindakan preventif dilakukan dengan mengajak masyarakat melakukan social distancing atau jaga jarak. Menurut Ganjar, dibutuhkan bantuan masyarakat untuk mengurangi kerumunan dan menginfokan kepada pemerintah apabila memang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.

Penelusuran jejak pasien positif maupun ODP di Jateng juga terus dilakukan. Ini dilakukan untuk menemukan peta persebarannya, termasuk siapa pembawa virus dan titik di mana mereka pernah melakukan kegiatan.

“Kami juga kerjasama dengan Pemprov Jatim dan Jabar serta terus melaporkan ke pemerintah pusat. Sebab orang-orang ini tidak hanya diam di rumah, melainkan terus bergerak ke tempat lainnya,” imbuhnya. Wardoyo

Exit mobile version