Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Satu Warga Sragen Terdeteksi Sempat Hadiri Seminar Bersama Korban Meninggal Positif Corona Asal Solo. Hasil Pemantauan Selama 16 Hari, Dinyatakan Lolos Status ODP

Dr Hargiyanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen memastikan satu warga asal Sragen yang dikabarkan sempat satu acara dengan korban meninggal positif corona di Solo, lolos dari status orang dalam pengawasan (ODP).

Hal itu disampaikan Kepala DKK Sragen, Hargiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (16/3/2020). Ia mengatakan memang ada satu warga Sragen asal salah satu kecamatan di Sragen yang sempat terdeteksi hadir dalam satu acara dengan pasien positif corona dan meninggal asal Solo.

Namun, ia menyampaikan warga Sragen itu tidak satu mobil dengan korban meninggal positif corona di Solo. Kemudian, yang bersangkutan juga dipastikan tidak satu hotel dengan almarhum, seperti kabar yang beredar di media sosial dan masyarakat.

“Jadi kami sampaikan bahwa warga Sragen itu nggak satu mobil dengan korban meninggal positif di Solo kemarin. Laporan dari Pak Camat memastikan mereka tidak satu mobil,” papar Hargiyanto.

Namun, warga asal Sragen itu memang hadir di acara seminar yang dihadiri oleh korban. Acara seminar berlangsung di Bogor Jawa Barat.

Berdasarkan hasil pelacakan, warga Sragen itu terakhir bertemu dengan almarhum pada tanggal 29 Februari 2020.

“Seminarnya itu tanggal 25-29 Maret di Bogor,” urainya.

Karena korban asal Solo itu kemudian meninggal dan dinyatakan positif terserang virus Covid-19, maka sepulang dari seminar, satu warga Sragen yang hadir di seminar itu kemudian ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Yang bersangkutan sudah dipantau selama 14 hari oleh petugas Puskesmas di kecamatan. Dan hasilnya, menurut Hargiyanto, bahwa warga Sragen itu tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala mengarah terinfeksi corona.

Sehingga, ia memastikan yang bersangkutan dalam kondisi sehat dan lolos ODP.

“Ini sudah tanggal 16 Maret jadi sudah lewat masa 14 hari pemantauan. Kemarin sudah dilihat petugas Puskesmas dan sampai hari ini juga tidak ada apa-apa. Artinya yang bersangkutan memang sehat dan tidak ada tanda-tanda penurunan kondisi, batuk pilek atau demam tinggi,” tuturnya.

Dengan kondisi itu, Hargiyanto meminta masyarakat tak resah atau takut lantaram warga itu memang dalam kondisi sehat.

“Nggak masalah dan nggak perlu resah. Dia sudah melewati masa 14 hari dalam pemantauan dan sehat-sehat saja sehingga sesuai SOP sudah lolos dari status ODP,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version