SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kota Solo terus bergerak menanggulangi wabah corona. Pemkot Solo telah menyiapkan rumah sakit khusus untuk menampung dan merawat pasien yang terpapar COVID-19 (corona virus). Rumah sakit tersebut yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno yang terletak di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.
“RSUD Bung Karno kita jadikan untuk khusus menangani corona. Kita lakukan standar yang sesuai dengan protokol penanganan pasien corona. Seperti pembuatan penyekatan khusus ruang isolasi dan lainnya,” kata Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Penyiapan rumah sakit khusus untuk COVID-19 itu, lanjut Walikota, sebagai langkah antisipasif jika sampai terjadi peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19. “Kita berharap pasien tidak bertambah, namun jika diluar harapan kita makan Solo sudah menyiapkan RSUD Bung Karno sebagai tempat khusus menangani corona,” kata Rudy, panggilan akrab Wali Kota Surakarta.
Dia mengatakan, saat ini persiapan sedang berjalan termasuk kebutuhan SDM, penyempurnaan infrastruktur, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter dan paramedis, masker, dan kebutuhan lain. Diharapkan dalam beberapa hari ini sudah bisa menjalankan fungsinya.
“Kita akan mengubah fisiknya. Kita lakukan penyekatan-penyekatan untuk ruang isolasi. AC-nya kita ganti portabel supaya tidak menyebar ke mana-mana kalau kita mengisolasi,” terang Rudy seraya menambahkan kebutuhan lain yang juga sedang dipersiapkan rumah sakit adalah tenaga medis yang mumpuni dalam menangani pasien virus corona.
Pemerintah Kota Solo akan berkoordinasi dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Solo terkait kebutuhan tenaga medis tersebut. Rudy ingin tenaga medis yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RSUD Bung Karno bekerja dalam tiga shift agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan. Sementara untuk kebutuhan kamar, rumah sakit milik Pemkot Surakarta tersebut mampu menampung 200 pasien.
Terkait rapid test terhadap Kota Solo yang ditetapkan sebagai zona merah corona, Walikota menegaskan, pihaknya akan menyerahkan kepada gubernur karena bantuan rapid test diserahkan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi. Dia berharap, segera dilaksanakan sebagaimana pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang akan memprioritaskan rapid test di Semarang dan Solo sebagai daerah dengan status zona merah.
Rudy –panggilan akrab Walikota- berharap rapid test bisa dijalankan segera. Jika dilakukan rapid test, Rudy berharap agar pelaksanaannya nanti tidak dikumpulkan di lapangan seperti yang berlangsung di Bekasi.
“Jangan seperti Bekasi yang pelaksanaanya sangat riskan karena digelar dengan cara dikumpulkan. Ya, mestinya kalau bisa didatangi ke rumah-rumah. Tapi nanti yang jelas kita punya strategi kalau dari provinsi sudah memberikan arahannya,” tegas Rudy. Sahirul