Site icon JOGLOSEMAR NEWS

2 Anak dan Cucu Pasien Positif Covid-19 Sragen Hari Ini Dijemput dan Dibawa ke RSUD. Ini Yang Terjadi!

Petugas berpakaian APD lengkap saat memeriksa ibu dan anak di Mojomulyo, Sragen, pasca adanya warga dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Senin (13/4/2020). Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dua orang anak dan cucu dari dua pasien positif covid-19 asal Mojomulyo dan Kedungupit, Kecamatan Sragen, Rabu (15/4/2020) dijemput dan dibawa ke RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Namun kedua anak yang hasil rapid testnya positif itu, dibawa ke RSUD bukan karena kondisinya memburuk. Akan tetapi dibawa ke RSUD untuk dilakukan tes swab.

“Iya, pagi tadi dua anak dan cucu dari pasien positif covid-19 kemarin, kita bawa ke RSUD dr Soehadi untuk dilakukan swab,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, Rabu (15/4/2020).

Selesai tes swab, keduanya kemudian dibawa pulang ke rumah kembali untuk dilakukan isolasi mandiri.

Hargiyanto memastikan kondisi bocah laki-laki berusia 1,4 tahun dan bocah 7 tahun itu sejauh ini secara umum dalam kondisi sehat.

Sekda Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan tes swab dilakukan pukul 08.00 WIB tadi pagi. Tes swab itu nanti akan memastikan bagaimana status dari kedua anak itu apakah benar-benar positif terpapar covid-19 atau tidak.

“Hari ini tadi di-swab jam 08.00 WIB. Setelah itu, kita tinggal menunggu hasilnya,” terangnya.

Karena masih anak dan tidak bisa menjadi carrier atau menularkan, kedua bocah itu kembali dikarantina mandiri selama 14 hari di rumah. Selama karantina mandiri, keduanya tetap dijaga untuk pemenuhan nutrisi, imunisasi dan menjaga PHBS.

Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan dua anak dan cucu dari pasien positif covid-19 itu hasil rapid testnya memang positif. Yang satu anak balita berusia 1 tahun empat bulan, yang merupakan putra dari pasien positif laki-laki.

Satunya lagi adalah seorang anak berusia 7 tahun yang diketahui merupakan cucu dari pasien positif perempuan.

“Saat ini kondisinya yang anak 1,4 tahun itu dalam keadaan batuk tapi tidak disertai demam dan pneumonia. Yang usia 7 tahun, dia sehat dan tidak ada keluhan klinis apapun,” terang Yuni, Selasa (14/4/2020).

Kedua anak itu tetap akan kembali dirapid test dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu mereka juga akan dilakukan tes swab dengan dasar hasil rapid test tersebut.

Sebagai tindaklanjut hasil rapid test 2 anak positif itu, pihaknya sudah berdiskusi dengan Tim Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tentang alur bagan tata laksana penanganan anak terduga covid-19.

Hasilnya, dari bagan tata laksana, didapatkan kesimpulan jika ada anak terduga covid-19 tidak menunjukkan gejala mengarah pneumonia maka penanganannya adalah dengan isolasi mandiri.

Selama isolasi mandiri diperhatikan kecukupan gizinya, pakai masker dan berperilaku hidup bersih sehat.

Tapi apabila dalam perkembangannya nanti ada gejala disertai pneumonia, maka harus dirawat di rumah sakit.

“Tadi dari IDAI juga menyampaikan bahwa tingkat kematian atau mortality rate kasus covid-19 pada anak sangat rendah. Kemudian anak dengan covid-19 tidak akan bisa menularkan pada orang lain baik itu usia anak maupun usia dewasa,” terangnya.

Sementara, terhadap 10 orang dengan kontak sangat erat dan negatif saat dirapid rest, Bupati memastikan mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri.

Pemkab dan tim medis akan terus melakukan pemantauan guna memastikan perkembangannya. Wardoyo

Exit mobile version