Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bikin Candaan Corona untuk April MOP, Artis K-Pop Kim Jaejoong Dikecam dan Minta Maaf

foto: Soompi

JAKARTA (JOGLOSEMARNEWS.COM )-Gara-gara membuat guyonan soal Corona untuk maramaikan April Mop, aktor dan penyanyi Korea Selatan, Kim Jaejoong dikecam publik. Kim pun segera menyadari kebodohannya dan langsung meminta maaf setelah “diserang” dan dibully netizen di media sosialnya.

Dalam lelucon April Mop itu, Kim Jaejoong menggunakan corona untuk bahan candaan yang menyatakan bahwa dirinya positif Corona. Melalui unggahan layar hitam di akun Instagramnya pada Rabu malam, 1 April 2020, Jaejoong menyadari bahwa tindakan bodoh itu tak seharusnya ia lakukan.

“Saya meminta maaf kepada orang-orang yang menderita virus Corona karena menulis di media sosial dan pihak berwenang yang merasa terganggu dengan postinganku itu. Saya minta maaf,” tulisnya dalam permintaan maafnya.

Anggota grup JYJ itu menuturkan, ia sebenarnya memiliki alasan kenapa membuat lelucon tersebut. Menurut dia, lelucon itu sebenarnya pesan kepada para followernya hampir dua juta itu bahwa virus ini sangat berbahaya. Ia merasakan kewaspadaan dan penanggulangan atas penularan virus ini mengendur.

“Saya ingin jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 berkurang, karenanya saya ingin menyampaikan pesan agar waspada.” Ia melihat banyak orang keluar rumah tanpa mengenakan masker dan seperti tidak takut terinfeksi Corona.

Yang merisaukan Jaejoong, saat ini musim semi telah tiba. Ini merupakan tanda keramaian akan muncul lagi di ruang publik. “Akan ada kepanikan terhadap corona kedua dan ketiga,” ucap mantan personel TVXQ.

Di Korea Selatan sendiri, saat ini telah keluar petisi dari masyarakat yang meminta agar Jaejoong mendapatkan hukuman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Tak main-main, petisi itu masuk di situs Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Blue House. Judul petisi itupun mengerikan. “Silakan menghukum selebritas Kim atas lelucon April Mopnya.”

Seperti dilaporkan oleh Soompi, sumber di KCDC dilaporkan telah menyelidiki kasus ini. “Ini melibatkan penyebaran informasi palsu, kami sedang mendiskusikan hukuman yang tepat untuknya.”

Di Korea Selatan, hukuman biasanya diberikan kepada pelaku prank call yang menghubungi Otoritas Pencegan Epidemi.  Karenanya, kata sumber tersebut, diskusi internal akan dilakukan lantaran informasi palsu ini dilakukan oleh seorang selebritas yang memiliki follower banyak di media sosialnya.

Kim Kang Rip, Kepala Koordinator Pertama Kantor Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea sudah memperingatkan masyarakat agar tidak melakukan prank saat negara itu tengah dilanda krisis. “Masyarakat kita sedang tidak bisa menerima panggilan prank atau informasi palsu,” katanya, Rabu, 1 April 2020.(ASA)



Exit mobile version