Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bikin Trenyuh, Anggota Polisi Polda NTT ini Sisihkan Gaji Pertamanya untuk Berbagi Paket Sembako Bagi Warga Kurang Mampu

Bripda Tauqik Indrawan Bapinus sedang menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga Desa Pusu, Minggu (19/4/2020)/POS-KUPANG.COM/DION KOTA

JOGLOSEMARNEWS.COM – Perbuatan mulia dilakukan oleh anggota Polisi Polda NTT Bripda Tauqik Indrawan Bapinus (18) yang rela menyisihkan gaji pertamanya sebagai anggota Polri untuk bersedekah. Gaji pertamanya tersebut ia belikan paket sembako yang kemudian dibagikan kepada warga kurang mampu di Desa Pusu, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS.

Ditemani ayah dan ibunya, Muhamad Pinus dan Siti Rahayu Mimy, Minggu (19/4/2020) pagi Tauqik membagikan paket sembako kepada warga Pusu.

Tauqik sengaja memilih Desa Pusu sebagai sasaran pembagian paket sembako karena sudah mengenal betul warga desa tersebut.

Pasalnya, sejak kecil Tauqik sudah biasa pergi ke Desa Pusu yang merupakan wilayah kerja sang ibu. Dimana ibu Tauqik berprofesi sebagai penyuluh pertanian di Desa Pusu.

Tauqik yang saat ini bertugas di Polda NTT mengatakan, pasca dinyatakan lulus seleksi penerimaan anggota polisi dirinya memang menyimpan kerinduan untuk berbagai dengan sesama sebagai bentuk rasa syukurnya.

Oleh sebab itu, gaji pertamanya sengaja disisihkan untuk berbagi dengan sesama yang kurang mampu.

“Awalnya saya mau berbagi di Kota Kupang, tapi saya bingung mau baginya ke mana, soalnya saya tidak terlalu mengenal Kota Kupang. Makanya saya memilih untuk sisihkan waktu libur saya ke TTS untuk berbagi dengan warga Desa Pusu,” ungkap Tauqik.

Dirinya berharap paket sembako yang diberikan bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama di tengah Pandemi virus Corona saat ini.

“Mayoritas yang mendapatkan paket sembako ini merupakan warga kurang mampu yang sehari-hari berprofesi sebagai petani sayuran. Saya berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka,” ujarnya.

Salah satu penerima bantuan paket sembako, Sofia Talan mengaku, sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Wanita yang berprofesi sebagai petani sayuran ini mengatakan, saat ini dirinya kesulitan menjual sayur.

Selain disebabkan karena pembatasan waktu berjualan di pasar Inpres Soe, saat ini tingkat penjualan sayur menurun.

“Kami jual sayur juga mau habis susah kakak. Sekarang jam 2 siang petugas sudah jalan keliling suruh kami untuk beres-beres karena pasar mau tutup. Jadi bantuan paket sembako seperti ini sangat membantu kami,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Lasarus Tanoni warga RT02/RW 02. Ia mengaku, tak jarang dirinya terpaksa membawa pulang sayurannya akibat tidak laku terjual. Karena tidak laku dan kondisi sayuran sudah layu dan menguning, dirinya terpaksa memberikan sayuran tersebut kepada ternak babi peliharaannya.

“Sekarang semua serba susah kakak. Kami jual sayur juga susah mau habis. Makanya saya senang pas dengar ada pembagian sembako,” sebutnya.

Exit mobile version