Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Cegah Corona, Pasar Tradisional di Perbatasan Boyolali- Grobogan Dapat Perhatian Khusus, Ini Sebabnya

ILustrasi virus corona atau Covid-19. Pixabay

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyebaran virus corona atau Covid-19 memang tak bisa dianggap enteng, mengingat penyebaran virus ini yang semakin meningkat dengan mudah.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bergerak cepat mencegah penyebaran virus yang mematikan setelah satu warganya dinyatakan positif Covid-19. Kini, pihak Pemkab Boyolali memperketat mobilisasi masyarakat dari maupun menuju Kabupaten Boyolali dengan daerah lain.

Salah satu upaya yang difokuskan dengan membatasi pergerakan orang dengan menjaga perbatasan wilayah, khususnya dengan Kabupaten Grobogan. Terlebih setelah adanya dua dari empat warga Kabupaten Grobogan yang telah dinyatakan positif terinfesi Covid-19 berasal dari Kecamatan Karangrayung merupakan daerah perbatasan dengan Boyolali.

Wilayah Karangrayung berbatasan langsung dengan Kecamatan Juwangi, Boyolali.

Menurut, Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri yang menjadi Ketua Umum Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Boyolali, salah satu upaya pencegahan yang difokuskan, memberi perhatian terhadap kondisi Pasar Juwangi.

Hal itu lantaran, ada warga asal Kabupaten Grobogan yang dinyatakan positif Covid 19 dinformasikan sudah kontak dengan pedagang Pasar Juwangi.

“Rumahnya (warga Kecamatan Karangrayung, Grobogan positif  memang dekat dengan Pasar Juwangi. Jika menggunakan sepeda kayuh hanya  sekitar 15 menit saja,” kata dia.

Pasar Tradisional Juwangi Jadi Perhatian Khusus

Di Juwangi, kegiatan jual beli di pasar tradisional menjadi perhatian serius. Kendati kegiatan jual beli di pasar tetap jalan, namun diberlakukan aturan penggunaan masker dan cuci tangan.

Salah satu zona yang rawan yakni di pasar tradisional.

“Kami.meminta jajaran terkait yakni, Dinas Perdaganagn dan Perindustrian Disdagperin dan camat hingga jajaran pemerintah desa/kelurahan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat,” terang dia.

“Warga jika ke pasar tetap harus memakai masker, djuga disediakan tempat cuci tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer. Agar pasar tetap hidup,” sambung dia.

Sekda berharap upaya tersebut untuk melindungi seluruh masyarakat. Diharapkan, upaya yang ada bisa mengatasi dampak Covid 19. Dan kehidupan masyarakat kembali normal seperti sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, satu orang warga Kabupaten Boyolali, yakni warga Kecamatan Simo, dinyatakan positif Covid 19. Kini,  pasien tersebut menjalani perawatan intensif di RSUD Pandan Arang Boyolali. Satria Utama

Exit mobile version