Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Innalillahi, Tiba dari Jakarta Naik Truk, Balita 9 Bulan di Sragen PP Covid-19 Meninggal Dunia di RSUD. Dimakamkan Dinihari oleh Petugas Pakai APD dan Dikawal Polisi

Ilustrasi pemakaman dengan protokol covid-19 oleh petugas berpakaian APD lengkap. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang balita berusia 9 bulan asal Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Sragen meninggal dunia seusai perjalanan mudik bersama orangtuanya dari Jakarta.

Karena berstatus pelaku perjalanan (PP) dari zona merah, balita berjenis kelamin perempuan berinisial GS itu pun dimakamkan dengan standar pemakaman protokol covid-19.

Balita malang itu meninggal pada Rabu (22/4/2020) malam pukul 21.45 WIB di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Jenazah balita itu dimakamkan di pemakaman umum desa setempat, Kamis (23/4/2020) dinihari.

Data yang dihimpun di lapangan, putri semata wayang pasangan ST (30) dan SR (25) itu diajak mudik dari Jakarta pada Senin (21/4/2020).

Mereka mudik menggunakan truk sembari membawa barang-barang lantaran mau pindah dan hidup di kampung.

Menurut keterangan warga, sewaktu tiba di kampung, balita itu dan orangtuanya melapor ke Posko desa dan dicatat sebagai pelaku perjalanan. Mereka kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Keesokan harinya, balita itu mendadak mengalami demam dan terus menangis. Sempat dilarikan ke Puskesmas, kemudian Rabu (22/4/2020) siang dirujuk ke RSUD Sragen.

Karena kondisi memburuk, balita malang itu kemudian mengembuskan nafas terakhirnya pukul 21.45 WIB. Prosesi pemakaman dilakukan oleh dua petugas RSUD Sragen dengan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap dan dikawal polisi.

Saat dikonfirmasi, Kades Kedawung Sutrisno tidak menampik ada satu warganya yang meninggal dengan status PP kemarin malam.

“Balita usianya masih sembilan bulan. Ceritanya baru pulang dari Jakarta sama bapak ibunya. Naik truk karena mau pulang dan pindah, jadi barang-barangnya dibawa semua. Sampai rumah nangis terus dan demam, mungkin kanginan. Sempat dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke RSUD dan meninggal pukul 21.45 WIB,” paparnya Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, dari orangtua tidak ada riwayat penyakit apapun. Ia juga membenarkan prosesi pemakaman dilakukan oleh petugas RSUD dengan pakaian APD lengkap.

“Yang memakamkan dua petugas berpakaian APD lengkap. Kalau sakitnya apa kami nggak tahu, cuma yang jelas dia statusnya PP,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version