Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kabar Baik, 104.000 Warga Sragen di 20 Kecamatan Korban Terdampak Corona Diusulkan Dapat Bantuan JPS ke Provinsi. Dari Ojol, Buruh, Asongan, Korban PHK Hingga Pemudik Tak Bekerja!

Ilustrasi pemakaman pasien corona. Foto/Humas Polda Jateng

Tatag Prabawanto. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 104.000 warga Sragen yang terdampak wabah corona, diusulkan untuk mendapat bantuan jaring pengaman sosial (JPS) dari Pemprov Jateng.

Mereka berasal dari berbagai kategori mulai dari pedagang asongan, driver ojol, hingga korban PHK. Data itu merupakan hasil pendataan usulan dari semua desa yang masuk ke Pemkab dan sudah dinaikkan ke Provinsi, Sabtu (11/4/2020).

Sekda Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan dari hasil pendataan jaring pengaman sosial, ada kurang lebih 104.000 warga terdampak pandemi covid-19 di Sragen. Jumlah tersebut didapatkan dari enam kriteria yang harus terpenuhi sesuai SE Gubernur Jateng tanggal 6 April 2020 lalu.

Enam kriteria tersebut, di antaranya warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), warga mudik tidak berpenghasilan, warga tidak bekerja, calon pencari kerja dan pekerja informal seperti pedagang kecil, asongan dan pelaku wisata, serta pelaku jasa transportasi online.

“Total data yang masuk ada sekitar 104.000. Sudah kami naikkan ke provinsi kemarin,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (15/4/2020).

Tatag menguraikan data tersebut kemudian dipilah, antara warga yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan yang belum.

“Pemilahan untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih bantuan. Sehingga dari total warga terdampak pandemi tersebut, diketahui sebagian sudah terdaftar sebagai penerima PKH dan BPNT. Dari hasil cleansing yang kami lakukan, masih ada 50.800 yang belum masuk DTKS,” terang Tatag.

Tatag menerangkan, dari 50.800 warga yang belum masuk DTKS ini, Pemkab Sragen akan membiayai 32.933 warga. Sisanya, saat ini sedang diusulkan untuk ditangani melalui Provinsi.

“Kami tanyakan ke Provinsi, akan memberi berapa jiwa. Karena data tersebut dinamis, setiap hari ada tambahan warga yang datang terdampak kondisi luar biasa akibat COVID-19 ini. Setelah ada kepastian dari Provinsi, sisanya tetap akan kami carikan anggaran karena bagaimanapun mereka yang terdampak ini adalah warga Sragen yang perlu kami selamatkan,” tegasnya.

Bantuan stimulan yang akan diberikan, lanjut Tatag, akan berwujud sembako. Bantuan ini akan dianggarkan selama tiga bulan, setelah dilakukan refocusing anggaran tahap kedua.

“Semua warga terdampak pasti dapat bantuan. Saat ini sedang dirampungkan pendataan terkait berbagai macam sumber bantuan. Ditargetkan pekan depan mulai dibagikan,” jelasnya. Wardoyo

Exit mobile version