Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sebelum Diterpa Corona, Pertumbuhan Ekonomi Jateng 5,41 Persen, Warga Miskin 3,6 Juta Jiwa

Foto/Humas Polda

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) Jawa Tengah mendukung langkah Pemprov Jateng dalam mencegah persebaran Covid-19. Satu di antaranya dengan memangkas anggaran kegiatan untuk penanggulangan dampak penyakit tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusrianto, setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaporkan penggunaan anggaran tahun 2019, Senin (27/4/2020).

Berlangsung di ruang rapat lantai 4, agenda tersebut diikuti oleh 25 anggota dan dua pimpinan. Sementara 93 anggota lainnya, mengikuti jalannya acara melalui siaran video langsung.

“Kita, teman-teman DPRD Jawa Tengah, mendukung program yang dijalankan oleh eksekutif untuk pemberantasan dan penanggulangan dampak dari virus Corona. Kita menghitung kembali, kegiatan yang tak penting dan tidak terpaksa, kita ubah ke penanggulangan Covid-19,” ujar Bambang.

Anggaran kunjungan kerja (Kunker) salah satu anggaran,yang dipangkas untuk menanggulangi dampak Covid-19.

Di samping itu, anggota dewan juga diperintahkan untuk turun ke masing-masing daerah pemilihan, guna memantau kesiapan daerah dalam menangani sebaran virus ini.

Sementara, Ganjar Pranowo menyebut, saat ini pihaknya terus melakukan langkah taktis pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Jajarannya saat ini tengah mengawasi pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Tegal.

Di Semarang Raya, pihaknya telah berkomunikasi dengan bupati dan walikota untuk melakukan tindakan pengawasan.

“Melalui ini, kami sampaikan kepada DPRD Jateng, kita melakukan tindakan luar biasa, cepat dan besar terutama untuk memangkas anggaran, dan ini mungkin akan mengganggu jalannya pemerintahan terkait target dan capaian. Tapi ini demi kesehatan dan kemanusiaan,” tegas Ganjar.

Ia juga menyoroti PSBB di kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) terkait dengan nasib warga Jateng di sana. Ia telah memerintahkan, jajarannya untuk melakukan pendataan untuk dapat memberikan bantuan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menggandeng pihak swasta, Baznas dan dermawan untuk dapat membantu mereka yang terimbas Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta anggota DPRD Jateng, melakukan komunikasi dengan anggota DPRD di wilayah Jabar, DKI Jakarta dan Banten. Sehingga sinergi pengawasan bisa saling terkoneksi, guna meringankan beban warga terdampak Covid-19.

Perekonomian Tumbuh

Dalam Laporan Keterangan Pertanggunjawaban (LKPJ) tahun 2019, Ganjar Pranowo menyebut ada beberapa hal positif yang dicapai. Di antaranya, perekonomian yang tumbuh sebesar 5,41 persen yang lebih tinggi dari capaian nasional sebesar 5,02 persen.

Demikian pula dengan jumlah kemiskinan di Jateng yang terus mengalami penurunan. Pada 2019, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 10,58 persen atau 3,679 juta jiwa dari total jumlah penduduk.

Sementara pada 2018, jumlah penduduk miskin mencapai 11,19 persen atau 3,867 juta jiwa. Pada tahun tersebut, penurunan angka kemiskinan di Jateng sebesar 0,61 persen, melebihi penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 0,44 persen.

Selain itu, angka ketimpangan sosial juga terus mengalami tren penurunan. Oleh karenanya pemerintah akan terus meningkatkan akses pembiayaan usaha mikro kecil melalui kredit usaha rakyat, kredit mitra jateng 25, pendidikan vokasi dan pengembangan start up wirausaha masyarakat. Edward

Exit mobile version