SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di Dukuh Gondang Panjen, Desa Jono, Tanon, Sragen digemparkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan warga setempat, Minggu (5/4/2020).
Korban diketahui bernama Predi Dwi Kurniawan (24) ditemukan tewas gantung diri di rumah ibunya, Wagiyem (57) di Dukuh Gondang Panjen RT 10, Desa Jono, Kecamatan Tanon, Sragen.
Dari informasi yang dihimpun, bapak muda satu anak itu juga tercatat sebagai warga perguruan silat PSHT. Hal itu diungkapkan beberapa rekan seperguruannya.
“Iya, almarhum warga PSHT. Dulu kami sering ketemu pas latihan,” ujar Dar, salah satu rekannya seusai menerima kabar duka itu, Minggu (5/4/2020).
Kades Jono, Irawan Agung mengatakan korban memang kelahiran Gondang Panjen, Jono namun sudah berkeluarga dan berdomisili di Slogo, Tanon.
Saat kejadian, korban kebetulan tengah menengok ke rumah ibunya di Gondang Panjen, Jono. Korban sudah berkeluarga dan punya satu anak.
“Profesinya tukang penjual air keliling. Kami tidak tahu persis pemicunya, tapi dimungkinkan memang masalah keluarga atau ekonomi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (5/4/2020).
Korban ditemukan kali pertama oleh ibunya sendiri sekitar pukul 11.00 WIB. Data yang dihimpun di lapangan, korban sempat pamit ke istrinya, Vitariyana (23) asal Jambangan RT 26, Slogo, Tanon, Sragen.
Pasangan muda itu selama ini tinggal di Slogo, Tanon. Sekitar pukul 10.30 WIB, korban sempat pamit ke istri hendak menengok ibunya di Gondang Panjen.
Tidak diketahui korban sampai di rumah ibunya. Saat itu ibunya sedang di rumah tetangga. Sesampai di rumah, ia kaget mendapati anaknya sudah meregang nyawa dalam posisi menggantung di blandar rumah.
Wagiyem pun langsung histeris dan meminta tolong warga. Seketika rumah Wagiyem langsung penuh kerumunan warga.
Tak lama berselang tim Polsek Tanon, PMI dan petugas medis langsung tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah TKP.
Kapolsek Tanon, AKP Heru Budiharto mewakili Kapolres AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo membenarkan kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
Korban dinyatakan meninggal murni karena bunuh diri. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan dan tidak meminta di lakukan otopsi.
“Pemicunya diduga karena masalah keluarga. Jenazah korban kemudian diserahkan ke kerabat untuk dimakamkan,” tandasnya. Wardoyo