Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Awas, Ini 5 Kejahatan Yang Mengintai Selama Momen Lebaran. Salah Satunya Bisa Mengancam Harta dan Nyawa!

borgol

ilustrasi/tribunnews

DEMAK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Angka kejahatan pada saat menjelang Lebaran biasanya meningkat. Pola ini berulang tiap tahun dan biasanya ada sejumlah jenis kejahatan yang marak terjadi. Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Demak AKP Dicky Hermansyah saat apel pagi di Mapolres Demak, (22/5/2020).

“Peningkatan tersebut setidaknya dipicu sejumlah faktor, seperti tuntutan kebutuhan hidup semakin tinggi pada Hari Raya. Tak ayal, sejumlah individu yang terpepet menempuh jalan pintas,” katanya.

Diterangkannya, berdasarkan pola yang terjadi pada tahun sebelumnya, berikut lima kasus kriminal yang marak jelang Lebaran:

1. Pencurian

Pencurian kerap terjadi terutama di rumah kosong. Rumah yang ditinggal penghuninya karena mudik menjadi pilihan utama para pencuri. Tak jarang, ketika pulang, pemudik harus mendapati kenyataan rumahnya telah diacak-acak polisi.

“Oleh karena itu, bagi para pemilik rumah yang hendak mudik perlu meningkatkan keamanan rumah atau dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” jelasnya.

2. Perampokan

Perampokan marak menjelang Lebaran. Para perampok biasanya mengincar nasabah bank yang mencairkan uang dalam jumlah besar.

“Apabila para nasabah mengambil uang dalam jumlah besar, baiknya meminta pengawalan polisi demi keamanan,” tuturnya.

3. Penjambretan dan Pencopetan

Kerap terjadi di terminal dan tempat-tempat publik. Pencopet dan penjambret menargetkan tas dan barang-barang kecil seperti ponsel atau dompet.

4. Gendam atau hipnosis

Kejahatan tipe ini biasanya menargetkan pemudik sebagai korban. Penggendam biasanya beraksi di terminal atau tempat keramaian.

“Mereka membuat korban tidak berdaya dan ling-lung sehingga dapat mengambil barang berharga milik korban. Beragam teknik digunakan penggendam, antara lain tepukan pada bagian punggung, cara berbicara yang intensif, dan lainnya,” terangnya.

5. Pembiusan

Target korban dan wilayah aksi kejahatan jenis ini kurang-lebih sama seperti gendam atau hipnosis pemudik di tempat keramaian.

Pelaku akan berusaha akrab dengan calon korbannya seperti dengan mengajak ngobrol terutama dengan topik-topik yang emosional, seperti kesamaan tujuan.

Setelah itu, pelaku akan menawarkan minum atau makan yang sudah diberi obat bius. Apabila korban mengonsumsi pemberian tersebut, tak ayal akan jatuh dalam pengaruh obat.

“Oleh karena itu, masyarakat diharap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan diri terhadap pelaku kejahatan,” pungkasnya. Edward

Exit mobile version