Site icon JOGLOSEMAR NEWS

2 Balita di Joyontakan Solo Positif Corona, Buntut Warga Positif Covid-19 Nekat Salat Tarawih Berjaamah di Masjid

Ilustrasi positif virus corona atau Covid-19. Pixabay

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua balita masing-masing usia satu tahun dan dua tahun asal Kelurahan Joyontakan dinyatakan positif Corona. Keduanya merupakan cucu dari jamaah tarawih di Masjid Joyontakan yang dinyatakan positif Corona setelah tertular dari salah satu jamaah tarawih lain dari kluster Gowa.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengungkapkan, hasil tes swab kedua balita tersebut keluar dan menunjukkan hasil positif. Sebelumnya, keduanya melaksanakan rapid test dengan hasil reaktif bersama lima anggota keluarganya yang lain.

“Untuk anggota keluarga yang lain hasil tes swabnya masih menunggu. Yang sudah keluar yang dua balita ini. Dan hasilnya positif. Dengan demikian jumlah pasien positif Corona warga Solo bertambah dua menjadi 29 orang,” paparnya, Minggu (17/5/2020).

Sebelumnya, kenekatan warga di salah satu wilayah Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan mengikuti sholat tarawih berjamaah di masjid berbuntut panjang. Setelah salah satu jamaahnya terkonfirmasi positif, diketahui kemudian seluruh jamaah masjid menjalani rapid test dan didapati tujuh orang dalam satu keluarga reaktif.

Kini, diketahui pula Pemkot Solo mengisolasi dua Rukun Warga (RW) di lokasi tersebut sekaligus. Hal itu dilakukan dilakukan sebagai hasil tracking dari tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil reaktif saat rapid test.

Dua RW di Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Solo diisolasi mulai hari ini, Sabtu (16/5/2020).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan, kontak dekat diduga terjadi saat warga menjalankan sholat tarawih berjamaah di salah satu masjid di RW tersebut. Untuk itu, pihak ya mengambil langkah cepat dengan mengisolasi wilayah.

“Isolasi wilayah dilakukan 14 hari ke depan. Petugas dari TNI dan Polri dibantu masyarakat akan berjaga-jaga di pintu masuk ke dua RW tersebut. Warga di dalam Ndak boleh keluar, warga dari luar Ndak boleh masuk,” tegasnya.

Tercatat sebanyak 90 kepala keluarga (KK) harus menjalani isolasi mandiri di dua RW tersebut. Rudy mengaku telah berkomunikasi dengan mereka dan logistik disediakan oleh Pemkot.

“Prinsipnya tidak ada yang menolak dikarantina. Dan logistik diberikan dari Pemkot,” tukas Rudy. Prihatsari

Exit mobile version