SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak Kecamatan Kedawung, menyampaikan warga bernama sama persis dengan Presiden RI, Joko Widodo (38) asal Dukuh Tanjung RT 9, Desa Celep, Kedawung, Sragen, sudah masuk dalam daftar penerima program bantuan dari Pemkab dan BLT DD.
Namun, untuk fasilitas kesehatan dan bantuan pengobatan, saat ini baru akan dilakukan penelusuran lebih lanjut.
Hal itu disampaikan Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (17/5/2020).
Ia menyampaikan bapak dua anak yang sempat drop dan dilarikan ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen itu selama ini memang sering dibantu dari unsur lingkungan.
“Kemarin sudah menerima bantuan sembako jaring pengaman sosial dari kabupaten. Di list-nya ada. Nanti juga akan diberikan BLT Dana Desa di listnya no 41. Jadi kalau dibilang pemerintah tidak peduli dan ngurusi warganya, enggak benar itu,” paparnya Minggu (17/5/2020)
Sementara, perihal penanganan kesehatan yang bersangkutan, Camat menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD untuk memprioritaskan pelayanan urgen kepada Jokowi.
Sedangkan untuk fasilitas kartu Saraswati yang disebut pernah diusulkan 2018 namun belum direspon, pihaknya akan menelusuri terlebih dahulu.
“Kalau untuk fasilitas kartu Saraswati itu, nanti akan kami telusuri dulu,” tukasnya.
Bapak dua anak asal Dukuh Tanjung RT 9, Desa Celep, Kedawung itu dalam kondisi terbaring lemah hampir satu tahun terakhir.
Kondisi ekonominya yang tak lagi bisa bekerja, membuatnya harus memendam niat untuk bisa mendapatkan pengobatan. Selama hampir setahun terakhir terpaksa hanya bisa menahan sakit dan terbaring lemah.
Bantuan fasilitas pengobatan pemerintah juga dilaporkan tak pernah ia terima. Sampai akhirnya fakta kondisi mirisnya mencuat Sabtu (16/5/2020) siang tadi ketika pria yang sebelumnya bekerja sebagai kernet itu dievakuasi oleh tetangganya ke RSUD Sragen.
“Ini tadi baru kami antar pakai ambulans PDS ke RSUD Sragen. Sakitnya paru-paru, kondisinya memprihatinkan karena sudah setahun sakit dan kelihatannya belum ada perhatian dari pemerintah. Tadi tahunya dia sambat sudah nggak kuat dan minta dibawa ke RSUD,” papar Suyadi, salah satu tetangganya, Sabtu (16/5/2020).
Ia menuturkan kondisi keluarga Jokowi termasuk tidak mampu. Sang istri hanya bekerja mburuh dan anaknya dua.
Alih-alih membiayai pengobatan suaminya, untuk makan mereka terkadang diberi oleh tetangganya.
Senada, tetangga lain yang juga ikut mengantar, Sutarwo (45) warga Tanjung, menyampaikan saking minusnya, KK milik Jokowi terpaksa harus digadaikan untuk mencari pinjaman rentenir atau bang thithil.
“Utangannya untuk makan, kasihan Mas melihat kondisinya. Tadi cerita KK (Kartu Keluarga) saja sampai digadaikan untuk utang bank thitil,” terangnya.
Sutarwo menuturkan Jokowi pernah diusulkan mendapat Saraswati sekitar dua tahun lalu. Namun hingga kini tidak kunjung ada respon dari pihak terkait.
Ia menguraikan yang bersangkutan sebelumnya pernah menjadi kernet bus. Namun perlahan kondisi tubuhnya yang mengidap paru-paru mulai rapuh.
Seiring kondisi penyakitnya yang mengerogoti, kekuatannya untuk bekerja kemudian menurun. Sampai akhirnya setahun lalu, Jokowi mulai memburuk dan berhenti dari kerjaan.
“Istrinya hanya kerja mbungkusi roti. Saya sebenarnya juga kasihan. Kemarin sempat dapat bantuan sembako dari kecamatan. Kami mau membawa berobat, keluarga takut nggak punya biaya. Tadi waktu kami tengok di rumahnya, sudah nggak bisa bangun. Duduk nggak bisa,” tuturnya.
Sutarwo menambahkan selama ini, Jokowi memang menjadi tulang punggung keluarga. Semenjak kondisinya drop, ekonomi keluarga juga terguncang.
“Istrinya kerja mburuh bungkusi roti itu juga sakit-sakitan. Mesakne Mas,” katanya lagi.
Setelah dibawa ke RSUD Sragen, Jokowi langsung mendapat penanganan. Namun keluarga hingga kini masih bingung dengan biayanya. Wardoyo