Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Hutan Wanagama Gunungkidul Jadi Lokasi Karantina untuk Cegah Penularan Covid-19

Kawasan Hutan Wanagama Gunungkidul disiapkan menjadi alternatif karantina pasien rapid test reaktif Covid karena dari segala sisi mendukung / tempo.co

Kawasan Hutan Wanagama Gunungkidul disiapkan menjadi alternatif karantina pasien rapid test reaktif Covid karena dari segala sisi mendukung / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –
Wisma di hutan Wanagama, Kabupaten Gunungkidul bakal dijadika sebagai tempat karantina bagi warga yang reaktif virus Corona (Covid-19).

Hal itu merupakan hasil kerja sama antara
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang berkolaborasi dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Kedua belah pihak telah menyepakati pemanfaatan wisma di Hutan Wanagama sebagai lokasi karantina warga yang hasil rapid test Covid-19-nya reaktif.

“Hutan Wanagama ternyata lokasi yang sangat ideal untuk karantina,” ujar Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi, saat meninjau hutan itu, Senin (18/5/2020).

Dari sisi jarak, wisma di Hutan Wanagama hanya berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Jadi sangat ideal dalam beberapa faktor, menurut Immawan. 

Pertama, kamar di wisma itu sudah memenuhi standar hotel. Paling tidak hotel bintang dua atau tiga. Wisma itu baik secara fisik maupun dari aspek kesehatan juga mendukung.

“Ada delapan kopel yang dibangun Kementerian PUPR yang sangat representatif dengan jumlah kasur mencapai 32 unit,” ujar Immawan.

Lalu, terdapat sejumlah kamar lain yang juga sudah dibangun sejak lama. Bila digabung, kamar-kamar itu bisa dihuni 90 pasien karantina.

Sementara dari sisi lingkungan juga mendukung, “Lokasi hutan ini jelas baik dari aspek lingkungan karena alami, sebagai hutan yang teduh dan amat sangat luas sehingga memungkinkan untuk kegiatan olahraga juga,” ujarnya.

Immawan menilai, di kawasan itu, lingkungan sosial masyarakat juga sangat mendukung startegi social and physical distancing, “Secara umum kawasan hutan ini layak untuk membantu penanganan Covid 19 maupun dalam menghadapi bencana non alam lainnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Budiadi mengatakan terdapat sekitar 35 kamar dalam wisma, plus delapan cottage yang berada di hutan pendidikan Wanagama.

Ruang-ruang tersebut bisa difungsikan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

 “Kami secara proaktif mengusulkan wisma Wanagama sebagai tempat atau lokasi isolasi warga Gunungkidul yang terinfeksi Covid-19. Universitas pun mendukung untuk meningkatkan fasilitas disini,” ujarnya.

Pihak UGM dan Pemkab Gunungkidul juga telah meninjau kembali fasilitas yang ada di Hutan Wanagama. Sekaligus melakukan asesmen terhadap kelayakan dan peralatan, serta perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan isolasi mandiri.

Menurut, Camat Playen Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Setyawan Indrianto, tawaran Wanagama sebagai lokasi isolasi mandiri ini sangat baik.

Nantinya, Wanagama bisa menjadi alternatif tempat karantina tidak hanya bagi warga Playen, tetapi juga masyarakat Gunungkidul.

“Kebiasaan karantina di rumah itu tidak efektif sehingga mohon kerja sama dengan Wanagama sebagai alternatif tempat karantina, jika di rumah sakit tidak lagi memenuhi,” katanya.

Setyawan menyampaikan jika nantinya Wanagama dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri, maka semua pembiayaan warganya selama menjalani isolasi akan ditanggung oleh Pemkab Gunungkidul. 

Exit mobile version