Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Jenazah Mahasiswa Keponakan Pak Tito Yang Tewas Gantung Diri di Perum Puroasri Sragen Akhirnya Dimakamkan di Sungkul. Soal Misteri Motif Asmara, Begini Pernyataan Kapolsek!

Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono (dua dari kiri) saat berkoordinasi dengan kerabat almarhum mahasiswa yang bunuh diri di Perum Puroasri, Karangmalang, Rabu (6/5/2020) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa bernama Alif Cahyo Abidin (23) warga Perumahan Puro Asri RT 37/10, Desa Puro, Karangmalang, Sragen yang gantung diri Rabu (6/5/2020) petang akhirnya dimakamkan hari ini, Kamis (7/5/2020).

Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Ngawi, Jatim yang juga nyambi bekerja di percetakan pamannya, Pak Tito, itu dimakamkan setelah sempat menunggu kedatangan orangtuanya dari Bekasi.

Almarhum dimakamkan di pemakaman umum Kampung Sungkul, Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, Sragen.

“Sudah dimakamkan hari ini tadi. Tadi personel yang memantau ke lapangan memastikan sudah dimakamkan di Sungkul, Plumbungan,” papar Kapolsek Karangmalang, AKP Mujiono, Kamis (7/5/2020).

Perihal penyebab aksi gantung diri, Kapolsek menyebut masih dalam penyelidikan. Soal motif asmara atau patah hati, ia mengatakan belum bisa memastikan lantaran almarhum dikenal sangat pendiam dan tertutup.

“Almarhum orangnya sangat pendiam dan tertutup. Komunikasinya sangat terbatas hanya dengan teman di tempat kerjanya saja,” tutur AKP Mujiono.

Alif ditemukan meninggal bunuh diri kemarin petang pukul 17.30 WIB atau sesaat sebelum adzan magrib tanda buka puasa tiba.

Saat dicek oleh keluarga, korban sudah ditemukan tak bernyawa di kamarnya. Korban bunuh diri dengan menggunakan tali senar warna hijau di dalam kamar.

“Kejadiannya pas mau adzan maghrib tadi. Kami langsung meluncur melakukan evakuasi dan olah TKP. Korban profesi mahasiswa tapi nyambi kerja swasta di percetakannya pamannya, Pak Tito,” terang Kapolsek AKP Mujiono

Kapolsek menerangkan, hingga kemarin malam, jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSUD Sragen.

Hal itu karena masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Ia menyampaikan meski tinggal di Puroasri, namun orangtua korban tidak berdomisili di wilayah itu.

“Kami masih menunggu kepastian dari pihak kerabat. Karena informasinya dia asli Bekasi. Di sini (Puroasri) ikut pamannya,” tukasnya.

Almarhum disebut merupakan keponakan Pak Tito yang di kalangan warga dikenal sebagai pemilik salah satu majalah pendidikan di Sragen.

Hingga kini kabar soal motif asmara dan patah hati yang santer mengiringi kepergian Alif pun masih menjadi misteri. Wardoyo

Exit mobile version