Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Meski Dilarang oleh FDA, Trump Tetap Ngeyel Konsumsi Obat Malaria untuk Sembuhkan Corona

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar setelah serangan udara Militer AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, di Pantai Palm Barat, Florida, AS, 3 Januari 2020 / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM
Beberapa waktu lalu, sempat muncul wacana bahwa gejala corona dapat disembuhkan dengan obat anti malaria bernama Hydroxychloroquine.

Meski kebenarannya masih diperdebatkan oleh berbagai pihak termasuk di kalangan medis, namun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kekeuh pada pendiriannya.

Dia memutuskan untuk tidak menuruti anjuran Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA) perihal pengobatan virus Corona (COVID-19).

Lewat jumpa pers, Trump menyatakan bahwa dirinya mengkonsumsi Hydroxychloroquine untuk mengobati gejala Corona.

Padahal, FDA sudah mengatakan bahwa obat tersebut tidak membantu dan malah berpotensi memperburuk kondisi tubuh.

“Saya sudah menggunakannya (hydroxychloroquine) selama satu setengah pekan. Satu pil tiap harinya. Sejauh ini, saya baik-baik saja,” ujar Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih kemarin, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa (19/5/2020).

Ini bukan pertama kalinya Trump mendukung penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati gejala virus Corona. April lalu, Trump sudah mempromosikan obat anti-malaria tersebut sebagai obat Corona.

FDA, yang mengetahui promosi Trump, langsung mengeluarkan peringatan. Berdasarkan sejumlah laporan medis yang mereka miliki, FDA mengatakan bahwa hydroxychloroquine tidak dianjurkan untuk pengobatan Corona.

Pasalnya, kata mereka, selain tidak membantu penyembuhan, juga berpotensi menimbulkan gagal jantung.

Trump melanjutkan bahwa dirinya tidak mengacuhkan anjuran tersebut. Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi hydroxychloroquine, Trump mengatakan dirinya sudah menanyai tim medis Gedung Putih soal anjuran FDA. Klaim Trump, tim medis Gedung Putih memperbolehkannya
mengkonsumsi hydroxychloroquine jika memang itu yang diinginkannya.

Pernyataan dokter Gedung Putih, Sean Conley, mendukung klaim Trump. Di memonya, tertulis bahwa dirinya memperbolehkan Trump menggunakan hydroxychloroquine karena Trump tidak memiliki gejala virus Corona apapun. Selain itu, risikonya tidak sebanding dengan potensi manfaatnya.

“Setelah beberapa kali berdiskusi soal bukti-bukti risiko mengonsumsi hydroxychloroquine, kami memutuskan potensi manfaatnya melebihi resikonya,” ujar Conley soal pengobatan
 Trump. 

Exit mobile version