Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Misteri Suara Dentuman Menggelegar dari Atas Langit Sragen dan Wilayah Jawa Tanggal 11 Mei Tengah Malam. Begini Penjelasan Lengkap LAPAN, BMKG dan Kesaksian Warga!

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Suara dentuman menggelegar dari atas langit yang terdengar di Sragen dan hampir semua wilayah di Jawa Tengan Senin (11/5/2020) dini hari masih menyimpan misteri.

Sejumlah pihak terkait belum bisa memastikan muasal suara dentuman dari apa.

Suara dentuman misterius yang terdengar di hampir seluruh wilayah Jawa Tengah diprediksi bukan dari aktivitas benda langit seperti asteroid yang dikabarkan mendekati bumi.

“Tidak (bukan asteroid),” ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin saat dihubungi Tribunnews, Senin (11/5/2020).

Ia mengatakan suara dentuman misterius yang didengar sebagian besar warga di Jawa Tengah bukan berasal dari aktivitas benda langit.

Suara dentuman itu tidak ada yang bersumber dari langit yang bisa didengar dari banyak wilayah,” kata Thomas.

Thomas menduga suara dentuman tersebut sumbernya dari wilayah terdekat alias lokal.

“Suara bersumber dari sumber lokal,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan asteroid memiliki jarak yang sangat jauh, melebihi jarak antara Bumi dan Bulan. Jadi tidak ada kaitan suara dentuman dengan asteroid seperti yang dikabarkan belakangan ini akan mendekati bumi.

Sebagian besar warga yang ada di wilayah Jawa Tengah dihebohkan suara dentuman misterius.

Suara dentuman terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Jepara, Solo, dan lainnya.

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang, Achadi Subarkah Raharjo mengatakan tidak ada catatan mengenai aktivitas seismik (gempa tektonik).

“Tidak terkait dengan aktivitas seismik (gempa tektonik) baik yan dipicu oleh aktivitas sesar lokal (baribis kendheng, dll) maupun aktivitas zona subduksi selatan Hawa” jelas Achadi, Senin (11/5/2020) pagi.

Menurut Achadi, dari monitoring listrik udara, jika melihat data lightning detector, terlihat distribusi sambaran kilat atau petir pada 10 Mei 2020 pukul 23.00 WIB hingga 11 Mei 2020, pukul 05.00 WIB.

Adapun sambaran kilat atau petir tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada pegunungan tengah dan pesisir selatan Jawa Tengah, sedikit sebaran juga terdapat di sekitar Solo, Klaten, dan Kendal.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono juga memastikan bahwa sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik.

Suara dentuman yang ini disebut-sebut terjadi pada Senin (11/5/2020) antara pukul 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB di sebagian wilayah Jawa Tengah seperti Surakarta dan Semarang.

“Setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah,” jelas Daryono.

Apabila aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan.

“Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa,” kata dia.

Menurut Daryono, saat ini, BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.

“Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam.

Selanjutnya, diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat,” jelas Daryono.

Adapun bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang.

Misalnya, adalah pada peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014. 

Baik Achadi maupun Daryono mengungkapkan sejumlah kemungkinan yang menyebabkan munculnya suara dentuman.

Achadi menyebutkan, indikasi awal suara dentuman apabila terdengar secara terpisah dan dalam waktu berlainan adalah suara petir.

“Bisa jadi merupakan suara petir. Namun apabila terdengar secara bersamaan atau ada perbedaan waktu yang relatif kecil dan dalam area yang luas, maka perlu kajian lebih lanjut,” kata Achadi.

Ia mengungkapkan, banyak faktor yang bisa menyebabkan suara dentuman tersebut.

“Beberapa sumber suara yang bisa memicu, antara lain sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika terbang melebihi kecepatan suara,” ujar dia.

Sementara itu, Daryono menjelaskan, ada kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa yang memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan.

Kemungkinan lainnya berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

“Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi,” kata Daryono.

“Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu,” tukasnya.

Sebelumnya, warga di berbagai wilayah di Sragen dan sejumlah daerah dikejutkan dengan suara dentuman misterius dari arah langit, Senin (11/5/2020) dinihari.

Suara dentuman menggelegar itu terdengar cukup keras hingga sampai membangunkan warga yang terlelap. Bahkan, suara dentuman disertai suara gemuruh misterius itu langsung viral do media sosial.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , suara dentuman misterius itu terdengar lewat tengah malam tadi. Ada yang menyebut pukul 00.20 WIB. Namun ada juga yang mendengarnya sekitar beberapa menit kemudian, hingga pukul 01.00 WIB.

“Suara dentumannya sangat keras. Kebetulan kami masih terjaga karena siaga di posko. Saya dengar sekitar pukul 00.20 WIB tadi malam. Sangat keras sampai-sampai posko bergetar Mas,” ujar Alfian Rendi Prasetya, Koordinator Relawan Poldes Masaran Posko Sidoharjo di Desa Patihan Sidoharjo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (11/5/2020) dinihari.

Ia mengatakan suara dentuman dari arah langit seperti itu pernah terjadi beberapa waktu lalu. Getaran dan dentuman hebat serupa, kala itu terkonfirmasi dari pesawat supersonic.

“Kalau tadi malam saya belum tahu. Yang jelas banyak yang dengar,” tuturnya.

Senada, Yanto, warga Desa Gading Kecamatan Tanon juga mengatakan mendengar suara dentuman serupa dari arah langit, sekitar pukul 00.30 WIB.

Dirinya yang saat itu sedang ronda dengan beberapa warga juga kaget dengan suara gemuruh menggelegar dari atas langit.

“Suaranya jelas dan sangat keras. Gemuruh dari atas seperti sebuah benda meledak. Sempat dikira gunung meletus tapi ternyata suaranya dari atas langit. Tadi yang tidur sampai terbangun saking keras. Bahkan kambing saya di kandang langsung gaduh saking ada getaran,” tuturnya.

Senada, Sutrisno, warga Desa Kecik, Tanon juga mendengar hal yang sama. Ia mendengar sekitar pukul 00.30 WIB saat sedang ronda bersama pemuda.

“Iya suaranya keras sekali dan bergemuruh. Apa ada benda langit meteor yang jatuh atau suara apa nggak tahu. Seperti gempa, keras sekali Mas,” tukasnya.

Suara dentuman misterius itu juga langsung ramai di media sosial. Di grup FB Kumpulan Wong Sragen, beberapa akun mengunggah fenomena itu dan banyak mengundang komentar.

Seperti akun Tedjo Alam yang memposting “Podo krungu suworo glarrr ngono mau ra slur” pukul 01.00 WIB.

Beberapa komentar yang menanggapi rata-rata mengiyakan suara dentuman itu.

Seperti akun Sukri yang menulis komentar “Setelah cahaya itu trun dr langit mngkin itu meteor warna agak kuning selang 15 menit ledakan terdengar. Terjadi sekitar jm 00.18 WIB”

Suara yang sama juga didengar di Bekasi. Akun Gambir bris menulisnya “Bekasi krungu lur”.

Lantas akun Khoiri Al Khoir juga memposting yang sama dengan kalimat ” Info suara ledakan Dari mana ya siapa yang tahu?”.

Postingan itu juga mendapat banjir komentar. Akun Tri Wiyono menuliskan “Dari Jenar sragen juga keras luur”

Lantas Akun Budy Legowo di KWS juga memposting ” Info suara ledakan keras lur.. Pukul 00 : 22 . Daerahmana saja yg dengar..??”

Postingan itu juga disambut ratusan komentar. Akun Daryono menuliskan “Sragen perbtasan ngawi y krungu suarane dri arah tmur ..lbih jlas’y tnyakan aja pihak plat ae”.

Lalu akun Kadung tresna mengomentari “Bnyak nyendake karo lih KUASa lur mungkin niki pepiling kangge umat mugo tansah diwenei keslametn amin”

Suara itu juga disebut terdengar di Sulawesi hingga Mojokerto. Salah satu akun Eny Ibuna Kinara menuliskan komentar “yg pasti wAspada saja lorr.. gk daerah sragen sulawesi juga ada mojokerto yo ono… mbuh kwi ko trafo mbuh kwi asteroid mbuh kwi ban bledos… kita juga tidak tau…. kita wes diuji sama gusti allah bnyk bgt ditahun 2020 ini melainkan gempa, corona gunung meletus kita yo wes diperingati sholat berdoa ikhtiar moga dalam lindungan allah swt…”. (Wardoyo/Tribunnews)

Exit mobile version