Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pasien Corona Bertambah, Status KLB di Kota Solo Diperpanjang, Banyak Ortu dan Anak yang Masih Khawatir, Belajar Tetap di Rumah

Warga sedang menjalani rapid test covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Rabu (27/5/2020). Pemkot Surakarta memperpanjang KLB corona dan menggelar rapid test secara masif untuk memutus mata rantai corona. Foto ; Hwa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM   – Status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah Covid-19 di Kota Solo belum akan dicabut meski pemerintah pusat akan mengakhiri masa tanggap darurat pada tanggal 29 Mei 2020 mendatang dan akan mewacanakan penerapan prosedur New Normal dalam penanganan wabah corona.

Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menegaskan pihaknya akan tetap memperpanjang status KLB untuk wilayah Kota Solo. Lantaran kurva penyebaran virus corona belum menunjukkan penurunan dan malah terjadi penambahan pasien. Usai lebaran, jumlah kasus pasien positif corona justru bertambah lagi 4 orang sejak Selasa (25/5/2020) lalu.

“Status KLB tidak jadi kami cabut, terus diperpanjang. Anak-anak juga masih harus belajar di rumah. Rencana kita untuk mengaktifkan sekolah per 15 Juli kemungkinan kita undur, gak jadi. Banyak orang tua dan anak-anak yang masih khawatir. Tunggu kebijakan selanjutnya,” ungkap Walikota Solo, kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menerangkan, empat orang yang positif covid-19 tersebut berasal dari kampung Semanggi dan Joyotakan. “Tiga orang positif berasal dari Joyotakan, mereka yang sebelumnya dilakukan Rapid Test kepada 247 orang. Dari 247 yang rapid test dan reaktif 6 kemudian di swab positif 3 yang Joyotakan,” jelas dia.

Sementara, untuk 1 positif dari Semanggi tersebut bermula dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pasien yang berasal dari Semanggi sudah dirawat sebelumnya karena sakit dan di-swab test, hasilnya positif. Selanjutnya, pasien yang positif tersebut dijemput dan di bawa ke rumah sakit hari untuk menjalani perawatan.

Pemkot Surakarta sendiri terus melakukan rapid test secara masif kepada masyarakat dan dipilih lokasi yang dianggap rawan penyebaran. Mereka yang reaktif selanjutnya dijadwalkan untuk menjalani swab test.

Selanjutnya, Walikota Solo berharap agar masyarakat tidak merasa bebas dan seenaknya dengan adanya wacana pemerintah mengenai status New Normal. Pasalnya, penyebaran virus ini sulit diprediksi. Sebelumnya di Solo sudah terjadi tren penurunan dan landai. Tapi tiba-tiba kini naik lagi. “Seminggu lebih sebenarnya tidak ada penambahan, ini malah jadi ada lagi. Masyarakat tetap diminta tertib patuhi protokol kesehatan,” kata Rudy.

Sebelumnya, Pemkot Solo memperpanjang status KLB virus corona hingga 29 Mei 2020.  Namun dengan adanya lonjakan tersebut maka, Walikota akan memperpanjang status KLB untuk Kota Solo.  Walikota juga belum bisa menjelaskan sampai kapan perpanjangan KLB tersebut.

Sementara itu, mengingat libur lebaran sudah selesai maka untuk rumah karantina bagi pemudik di Solo bakal ditutup pada Jumat (29/5/2020). Selanjutnya akan digaungkan program jogo tonggo dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Untuk rumah karantina di Graha Wisata dan beberapa titik akan disudahi tanggal 29 Mei nanti. Dilanjutkan program Jogo Tonggo, meskisebenarnya program jogo tonggo itu sudah kita lakukan sejak lama,” jelas Rudy.

Dengan adanya penambahan empat orang positif virus corona, maka  jumlah akumulasi pasien covid-19 di Kota Solo mencapai 33 orang. Dengan rincian tujuh orang dirawat dan 22 orang sembuh serta empat orang meninggal dunia. Syahirul

 

Exit mobile version