Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pasien Positif Corona Ngeyel Salat Tawarih di Masjid Joyotakan Solo, 7 Orang Jamaah Reaktif Rapid Test

Ilustrasi positif virus corona atau Covid-19. Pixabay

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu keluarga dari Kelurahan Joyontakan, Serengan Solo dinyatakan reaktif dari hasil rapid test corona. Mereka menjalani rapid test setelah berkontak dekat dengan pasien positif Corona ketika melaksanakan salat tarawih di masjid.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengungkapkan, satu keluarga tersebut berjumlah tujuh orang. Mereka terdiri dari empat laki-laki dan tiga perempuan. Saat ini, mereka menjalani perawatan intensif di RSUD Bung Karno dan berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

“Karena mereka bergejala, jadi diisolasi dan dirawat intensif di RSUD Bung Karno. Yang menjalankan rapid test tidak hanya mereka, tapi semua kontak dekat dengan pasien positif ini yang merupakan kluster Gowa. Namun hasilnya tujuh orang dari satu keluarga ini reaktif,” ungkapnya, Rabu (13/5/2020).

Satu keluarga dari Kelurahan Joyontakan tersebut terdiri dari usia 33 tahun, 2 tahun, 17 tahun, 58 tahun, 37 tahun, 55 tahun dan 31 tahun. Mereka telah menjalani tes swab sebagai tes lanjutan namun hasilnya belum keluar.

“Mereka terpaparnya karena ikut tarawih di masjid. Maka kami himbau agar masyarakat tidak nekat,” tukasnya.

Di sisi lain, Kepala Kantor Kementerian Agama Solo, Musta’in Ahmad mengimbau umat Islam untuk melaksanakan segala kegiatan ibadah Ramadhan 1441 H/2020 M di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19).

Hal tersebut sesuai dengan surat imbauan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solo Nomor: 941/Kk.11.31/02/BA.00/2020 tentang Ibadah Ramadhan 1441 H/2020 M (Perpanjangan Kedua, Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan di Rumah Ibadat dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah Corona Virus Disease (Covid-19)).

“Saat ini sedang pandemi Covid-19 maka ibadah di rumah. Sahur di rumah, buka puasa di rumah, tadarus di rumah, taklim di rumah, dan tarawih di rumah, Jumatan diganti shalat dzuhur,” terangnya.

Mista’in menambahkan, dari 706 masjid di Solo, hanya 196 masjid yang sampai saat ini masih melaksanakan sholat tarawih.

“510 masjid di Solo sudah mengikuti imbauan kita. Ada 196 masjid yang belum mengikuti imbauan kita dan masih melaksanakan kegiatan rutin seperti biasa termasuk shalat tarawih. Termasuk masjid di Joyontakan, kami sudah meminta takmir masjid untuk menghentikan sementara kegiatan 8 Mei 2020 lalu,” tambahnya.

Namun pihak takmir masjid membela diri telah menerapkan protokol kesehatan. Dan mereka tetap melaksanakan sholat tarawih.

“Kami turunkan lagi tim kedua sore sekitar pukul 16.00 WIB ketemu dengan pengurus di masjid yang pada saat itu selesai rapat. Mereka bersikukuh melaksanakan kegiatan di masjid. Ini sudah saya laporkan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo. Kita tinggal menunggu langkah berikutnya seperti apa,” tukasnya. Prihatsari

Exit mobile version