Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pemkab Sragen Umumkan Hasil Rapid Test 93 Pedagang di Pasar Bunder dan Pasar Gondang serta Satu Santri Temboro Asal Sambirejo. Begini Hasil Lengkapnya!

Petugas medis saat melakukan rapid test. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen resmi mengumumkan hasil rapid test terhadap 93 pedagang di Pasar Bunder dan Pasar Gondang, Kabupaten Sragen, Selasa (12/5/2020) pagi.

Selain itu, satu santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan asal Sambirejo juga ikut menjalani rapid test tadi pagi.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan rapid test digelar di Pasar Bunder dan Pasar Gondang oleh tim DKK.

Sedangkan satu santri di Sambirejo asal Ponpes Temboro Magetan dirapid test di Puskesmas Sambirejo.

‘Hasilnya, dari 94 orang yang dirapid test di tiga titik tadi, semuanya nonreaktif alias negatif. Tidak ada yang reaktif,” paparnya, Selasa (12/5/2020).

Tatag menguraikan rapid test digelar untuk mengantisipasi transmisi lokal. Pasalnya di dua kecamatan yakni Gondang dan Sragen sudah ada tujuh warga positif corona atau covid-19.

“Tadi yang dirapid test di Pasar Bunder 46 orang. Sementara di Pasar Gondang 47 orang. Besok dini hari kita lakukan kepada 25 pedagang sayur keliling di Pasar Bunder,” urai Tatag.

Tatag menjelaskan rapid tes tersebut dilakukan secara random dan bersifat sukarela bagi seluruh warga pasar. Rapid test ini digelar untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi transmisi lokal di pasar.

“Nanti untuk pemetaan kita. Selain karena di wilayah sekitar kedua pasar sudah ada kasus positif, juga karena di pasar besar seperti ini tiap hari banyak orang lalu lalang. Ada juga yang dari luar kota, termasuk barang-barang yang dibawa,” tandasnya.

Kendati hasilnya negatif semua, ia tetap meminta semua masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan menaati protokol kesehatan.

Yakni dengan menjaga pola hidup bersih sehat, menjaga jarak, cuci tangan, pakai masker dan lebih baik tidak keluar rumah jika tidak terpaksa.

Covid-19 tidak untuk ditakuti dan tidak perlu panik. Tapi pencegahan, kewaspadaan dan ketaatan terhadap anjuran pemerintah yang harus dikedepankan,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version