BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menghentikan sementara operasional Puskesmas Pleret mulai Senin (4/5/2020) hingga Minggu (10/5/2020) mendatang.
Puskesmas Pleret Bantul ditutup lantaran sebagian besar tenaga medis maupun karyawan di Pusat Kesehatan Masyarakat tersebut, harus menjalani isolasi mandiri setelah berkontak langsung dengan pasien positif Corona Virus Corona atau Covid-19
Informasi mengenai penutupan layanan Puskemas sudah disampaikan melalui akun Instagram resmi pemerintah Kabupaten Bantul. Dalam unggahan Senin sore disebutkan, penutupan puskemas Pleret sehubungan dengan proses sterilisasi ruangan puskemas.
Kemudian sebagian besar petugas puskemas dari mulai dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan petugas lainnya harus melakukan isolasi mandiri di rumah.
Penutupan diberlakukan, “mulai hari ini sampai tanggal 10 Mei 2020,” tulis akun @pemkab Bantul yang diunggah Senin, 4 Mei 2020.
Saat dimintai konfirmasi, Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi COVID-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso membenarkan informasi tersebut.
Ia menjelaskan, puskemas Pleret ditutup bukan karena ada tenaga medis yang sudah dinyatakan positif.
Melainkan karena sebagian besar tenaga medis di Puskemas tersebut harus menjalani karantina sehubungan dengan kontak erat dengan pasien konfirmasi positif.
Menurutnya, ada sekitar 30-an tenaga medis beserta karyawan Puskemas Pleret yang menjalani Isolasi. Statusnya adalah sebagai orang tanpa gejala (OTG).
“Sebagian besar kontak erat dengan pasien konfirmasi (positif),” terang dia.
Pria yang biasa disapa Oki itu mengatakan, di Puskemas Pleret memang ada satu tenaga kesehatan yang saat ini sudah terkonfirmasi positif. Dia adalah perempuan, berusia 38 tahun, asal dari Kecamatan Sewon.
Saat ini sedang menjalani perawatan di RS Lapangan khusus COVID-19 di Bambanglipuro.
“Untuk riwayat (penularan) sedang kami telusuri,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo mengatakan, berdasarkan hasil tracing semua pihak yang sudah berkontak erat dengan tenaga medis positif itu ada 39 orang.
Sebagian besar berada di Puskesmas Pleret.
Puluhan tenaga medis tersebut terpaksa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sehingga layanan puskemas sementara tutup.