Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Siap-siap, 2.500 Warga Sragen di 20 Kecamatan Bakal Dirapid Test Massal Pasca Lebaran. Bupati Sebut Salah Satu Prioritasnya Adalah Kelompok Ini!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memantau rapid test di Matahari Dept Store Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen akan menggelar rapid test massal di 20 kecamatan setelah Lebaran. Untuk kepentingan itu, Pemkab akan mendatangkan 2.500 rapid test kit yang dijadwalkan tiba dalam waktu dekat ini.

Rapid test dilakukan untuk mengantisipasi ada tidaknya perubahan perilaku masyarakat sekaligus mendeteksi dini kemungkinan penyebaran covid-19 dari pemudik.

“Harusnya yang paling tepat itu adalah sampling itu diambil 1 persen dari total populasi kita. Misal satu juta penduduk ya mestinya diambil 10 ribu rapid test. Sampai hari ini kita baru mencapai angka 0,4 persen atau kira-kira 1.100 lebih,” papar Bupati Sragen, sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di sela rapid test di pusat perbelanjaan Matahari Sragen, Jumat (22/5/2020).

Bupati Yuni menguraikan diperkirakan pekan depan 2.500 alat rapid test yang sudah dipesan akan segera datang.

Setelah alat rapid test turun, pihaknya akan berkeliling ke 20 kecamatan di Sragen untuk menggelar rapid test.

“Target secara bertahap akan kita penuhi. 2.500 kit yang akan datang ini akan kita sebar ke 20 kecamatan agar kita bisa mengambil sampling seluruh warga di Kabupaten Sragen ini,” terangnya.

Rapid test nantinya juga akan diprioritaskan terhadap orang-orang yang beresiko tinggi terkait ini. Salah satunya adalah ibu hamil.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dan patuh terhadap anjuran pemerintah. Seperti disiplin memakai masker, melakukan perilaku hidup bersih sehat, jaga jarak dan tidak berkerumun.

Yuni juga meminta warga yang sudah menerima bantuan, tidak mempergunakan uang bantuan untuk kebutuhan sekunder.

“Menyambut hari raya Idul Fitri ini kami mohon untuk senantiasa berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Untuk bapak ibu yang sudah mendapatkan BLT baik itu BST, BLT Desa ataupun BPNT atau PKH, mohon gunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok. Tidak untuk memenuhi segala sesuatu yang serba sekunder,” pinta Yuni. Wardoyo

Exit mobile version