KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski jumlah kasus positif corona virus atau covid-19 dan jumlah korban meninggal cukup signifikan, kesadaran masyarakat untuk memakai masker di Karanganyar masih memprihatinkan.
Hal itu tergambar saat dilakukan inspeksi dan operasi ketaatan mengenakan masker yang digelar Satpol PP, Polres dan Disdagnakerkop UKM setempat, Kamis (7/5/2020) dinihari tadi.
Dalam operasi yang digelar di Pasar Tegalgede Karanganyar itu, tim mendapati masih banyak pedagang dan pengunjung yang enjoy beraktivitas tanpa masker.
Tak pelak, mereka langsung kalang kabut saat ditegur dan diingatkan oleh tim mana maskernya dan kenapa tidak pakai masker.
“Ada pak di mobil sebentar saya ambil,” ujar salah satu pedagang perempuan yang ditanya Plt Kepala Dinas Satpol PP, Yopi Eko Jati Wibowo.
Dalam operasi pagi buta itu, tim juga menegur keras sejumlah pengunjung yang juga nekat tidak pakai masker.
Di sebuah warung makanan yang ramai, bahkan penjual dan pengunjungnya sama-sama tepergok tak pakai masker.
Padahal si pengunjung laki-laki muda itu memakai kaos dengan tulisan Covid-19 di depan.
“Kamu ini kaosnya covid-19 kok malah nggak pakai masker. Ibu itu juga penjual juga nggak pakai masker. Besok kalau nggak pakai masker, nggak boleh jualan dan ditutup gimana,” tegas Yopi.
Tak hanya di warung dan los, beberapa pedagang dan pengunjung di oprokan juga tampak santai-santai tanpa masker. Mereka juga tak luput dari teguran dan wejangan tim.
“Maskernya mana, ayo dipakai. Pokoknya kalau besok nggak pakai masker, tidak boleh masuk pasar,” imbuh Yopi.
Dalam operasi hampir dua jam sejak pukul 01.00 WIB- 03.00 WIB itu, ada puluhan pedagang dan pengunjung yang tertangkap tak mengenakan masker.
Sebagian juga langsung diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun oleh petugas Polres.
Yopi menerangkan hasil operasi memang menunjukkan tingkat kesadaran mengenakan masker masih kurang.
Karenanya selain mengingatkan, operasi itu juga untuk menggugah kesadaran warga agar tertib terhadap protokol kesehatan mengenakan masker dan jaga jarak di masa pandemi covid-19 saat ini.
“Harusnya memang sudah penindakan karena kemarin masker sudah dibagikan, sosialisasi juga sudah gencar kita lakukan. Mereka hanya pakai masker kalau ada petugas saja. Makanya kita tegaskan, kalau besok nggak pakai masker, akan dilarang masuk pasar. Merek” tandasnya.
Operasi serupa akan terus digencarkan. Selain di pasar induk di Karanganyar Kota, operasi juga akan diperluas ke tingkat kecamatan.
Menurutnya, masker sangat penting untuk menekan penyebaran covid-19 yang saat ini masih sangat rawan.
Sementara dari data Pemkab, hingga kini, tercatat sudah 14 warga meninggal dunia dan 18 kasus positif di Bumi Intanpari. Satu kematian terbaru adalah pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Tambahan satu kematian ODP itu terungkap dari data yang dilansir dari website resmi penanganan covid-19 Karanganyar di laman covid19.karanganyarkab.go.id.
Dari lama tersebut, menunjukkan hingga Rabu (6/5/2020) malam, total sudah ada 14 kasus meninggal dunia.
Rinciannya tiga korban meninggal berstatus orang dalam pemantauan (ODP), tujuh orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan empat orang berstatus positif.
Namun tambahan satu kasus kematian ODP itu tidak dirinci dari mana domisilinya.
Kemudian, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 76 orang. Ada tambahan 1 orang dengan total komulatif mencapai 1.134 ODP. Sebanyak 1.055 ODP selesai pemantauan dan tiga meninggal dunia.
Lantas untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), jumlah total komulatif tercatat 123 orang. Dari jumlah itu, ada empat tambahan PDP baru, 65 orang selesai pengawasan dan tujuh lainnya meninggal dunia.
Sedangkan kasus positif covid-19 tercatat sebanyak 18 orang dengan empat di antaranya meninggal dunia. Kemudian ada tiga pasien positif sembuh dan 11 masih dirawat. Wardoyo