Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Terus Bertambah, Pasien Positif Covid-19 Boyolali ke-15 Diketahui Berasal dari Kecamatan Teras. Bekerja Sebagai ABK, DKK Sebut Jadi Pembawa Virus dari Daerah Lain

Sumber: Boyolali.go.id

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus positif corona atau covid-19 Boyolali terus menanjak. Setelah mengumumkan penambahan kasus 014 pasien wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali kembali merilis penambahan kasus ke 015 di Kota Susu pada Sabtu (9/5/2020) siang.

Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina di lobi kantornya dalam jumpa pers dengan kalangan media menyampaikan pasien positif ke-15 berasal dari Kecamatan Teras.

Pasien dengan inisal PW itu saat ini berada di RS Darurat Covid-19 Boyolali. Berjenis kelamin pria dan memiliki riwayat bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Bahkan PW ditengarai menjadi pembawa virus atau carrier sehingga warga diminta mewaspadai transmisi lokal.

“Kemarin (Jumat, 8/5/2020), Dinas Kesehatan menerima lagi hasil pemeriksaan laboratorium PCR [polymerase chain reaction] atas sampel surat yang dikirimkan ke laboratorium Rumah Sakit UNS yang menyatakan hasil pemeriksaan PCR positif Covid-19 untuk saudara PW. Saudara PW ini berdomisili di Kecamatan Teras dan kasus ini kita beri tanda kasus 015,” terang wanita dengan panggilan akrab Lina ini dilansir website resmi Pemkab Boyolali, Boyolali.go.id.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Lina, kasus PW ini ternyata berkaitan dengan kasus 02.

Seperti diketahui pasien 02 saat ini sudah meninggal dunia yang telah diketahui positif terlebih dahulu karena saat itu berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Meski dinyatakan positif, kondisi PW dalam kondisi ketahanan tubuh yang baik.

Jadi Dinkes Boyolali menyimpulkan bahwa PW merupakan pembawa virus dari lokasi lain. Terlebih saat itu yang bersangkutan kembali dari pekerjaannya sebagai anak buah kapal (ABK).

“Ini menjadi keprihatinan kita bersama bahwa ternyata adanya kasus-kasus positif yang ditemukan akhir-akhir ini mencerminkan bahwa penularan Covid-91 di Boyolali ini sudah terjadi transmisi atau penularan lokal.Kalau dulu-dulu karena ada riwayat perjalanan tapi yang terakhir-terakhir ini ternyata sudah menular kepada kerabat atau kepada kontak erat yang ada di sekitarnya,” imbuh Lina.

Selanjutnya pihaknya berharap kasus ini dapat meningkatkan kewaspadaaan masyarakat karena sudah ada penularan lokal. Penerapan pembatasan fisik dan pemakain masker untuk dapat dilakukan dengan disiplin oleh warga.

Dengan adanya kerjasama yang baik penularan Covid-19 di Boyolali bisa dihentikan, karena kalau kepatuhan masyarakat masih rendah otomatis potensi penularan akan terjadi kapan saja dan dimana saja.

“Karena sekarang dengan adanya penularan lokal atau transmisi lokal. Ini tidak menutup kemungkinan bahwa penularan ini akan terjadi di mana saja di lokasi yang tidak diduga dan disangka-sangka. Salah satunya lokasi yang berpotensi menyebabkan penularan itu adalah lokasi lokasi di mana orang masih mengadakan kegiatan yang jumlah banyak,” tegasnya.

Selanjutnya dilansir dari laman covid19.boyolali.go.id saat ini tercatat data dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) aktif dalam pemantauan tercatat 87 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 52 orang masih dalam pengawasan aktif serta Pelaku Perjalanan (PP) aktif tercatat sebanyak 1586 orang.

Sementara untuk status Orang Tanpa Gejala (OTG) masih di angka 203 orang. JSnews

Exit mobile version