SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar menggembirakan terus berembus di tengah upaya keras Pemkab Sragen menangani kasus corona virus atau covid-19.
Hari ini, Kamis (28/5/2020), satu lagi pasien positif covid-19 di Sragen dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang.
Pasien positif itu diketahui berinisial J, berusia 26 tahun berasal dari Kecamatan Gesi. Pemuda itu merupakan salah satu pasien positif dari klaster Tabligh Ijtima Ulama Gowa.
Ia diperbolehkan pulang setelah hampir sebulan menjalani perawatan intensif di Gedung SMS Sragen sejak 27 April 2020 lalu.
Pasien sembuh asal Gesi itu dipulangkan dengan prosesi pelepasan yang dipimpin Kepala DKK Sragen, Hargiyanto sore ini.
“Alhamdulillah, hari ini ada satu lagi pasien positif covid-19 yang kembali sembuh. Dari Klaster Gowa, berasal dari Gesi. Hari ini sudah dibolehkan pulang setelah dua kali swab dinyatakan negatif,” papar Hargiyanto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (28/5/2020).
Dengan kesembuhan satu pasien hari ini, maka total sudah ada 23 pasien positif covid-19 yang berhasil sembuh di Sragen.
Sebelumnya, hingga Rabu (27/5/2020) sudah ada 22 pasien yang terlebih dahulu sembuh dan pulang.
Dengan sembuhnya 23 pasien, maka dari total 32 pasien positif terinfeksi covid-19, tinggal 8 pasien yang masih menjalani perawatan dan satu meninggal dunia.
Mereka yang masih dirawat di Gedung SMS Sragen ada enam dan di beberapa rumah sakit. Hargiyanto memastikan seluruh pasien positif tersisa, dalam kondisi membaik.
“Kami atas nama Pemkab Sragen, menghaturkan terimakasih kepada tim medis, gugus tugas, tenaga medis, dokter yang senantiasa memberikan waktu, tenaga, pikiran untuk mengendalikan covid-19 di Sragen,” imbuh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Tatag Prabawanto.
Sebelumnya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan dengan kesembuhan pasien yang cukup banyak itu, membuktikan di satu sisi mereka telah mematuhi anjuran pemerintah.
Di sisi lain, pemerintah melalui tenaga medis sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan penanganan kepada para pasien sehingga bisa mendapat kesembuhan.
Meski sudah sembuh, para pasien itu diminta tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mengisolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu sebelum kembali menatap new normal hidup bermasyarakat. Wardoyo
