Site icon JOGLOSEMAR NEWS

23 Tenaga Kesehatan Medis Terpapar Virus Corona, Lab Pengecekan Sampel Covid-19 Ditambah

Ilustrasi tenaga medis. Pixabay

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang terus berupaya keras untuk mencegah penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19). Salah satu upaya dengan menambah jumlah laboratorium pemeriksaan tes usap orang dengan risiko penularan covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menyatakan, laboratorium untuk mengecek hasil tes usap covid-19 akan dilakukan penambahakan. Hal itu menyusul masifnya pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemkot Semarang.

“Harusnya bisa tiga hari selesai, tetapi karena antrean panjang bisa sampai seminggu. Dengan pengecekan yang masif menyebabkan antrean yang panjang,” kata dia, di Semarang, kemarin.

Dijelaskannya lebih lanjut, selama ini pemeriksaan hasil tes usap dilakukan di laboratorium RS Wongsonegoro Semarang, ditambah pengecekan di RS Dr. Kariadi dan RS Nasional Diponegoro.

“Kapasitas pengecekan di ketiga laboratorium itu belum mampu mencukupi kebutuhan agar antrean hasil pengecekan bisa cepat diperoleh,” sambung dia.

Saat ini, lanjut Abdul Hakam, Pemkot Semarang sudah berkoordinasi dengan seluruh laboratorium di Jawa Tengah hingga Yogyakarta.

“Kami link-kan ke seluruh laboratorium di Jateng dan Yogyakarta agar tidak terjadi penumpukan. Untuk mengantisipasi lamanya masa tunggu hasil uji usap, masyarakat diminta untuk selalu menjaga protokol kesehatan. Pelaksanaan uji usap masih akan tetap difokuskan di tempat-tempat umum,” imbuh dia.

Klaster Tenaga Kesehatan

Sementara itu, selain klaster pernikahan, terjadinya penambahan kasus positif covid-19 di Kota Semarang disumbang oleh klaster tenaga kesehatan.
Data yang dihimpun dari Dinkes Kota Semarang, berdasarkan hasil tes massal dari Dinas Kesehatan Kota Semarang sebanyak 23 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif terpapar covid-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam, penemuan kasus positif covid-19 yang berasal dari tenaga kesehatan berawal saat dilakukan tes kepada 185 pegawai front office puskesmas di Kota Semarang.

“Tes pemeriksaan kepada para tenaga kesehatan dilaksanakan di Puskesmas di Kota Semarang pada awal bulan Juni ini. Pemeriksaan dilakukan kepada para petugas dari front office kami,” terang dia.

Dijelaskan lebih detaiil oleh dr. Abdul Hakam, pihak Dinkes Kota Semarang melakukan pemeriksaan itu di 37 puskesmas di Kota Semarang dan setiap puskesmas ada lima orang yang di tes swab.

“Saat itu, pemeriksaan dilakukan lima hari selanjutnya. Setelah front office pemeriksaan juga dilakukan kepada dokter, perawat, dan bidan,” sebut dia.
“Masing-masing puskesmas ada 10 tenaga kesehatan. Sehingga jumlahnya ada 370 nakes yang mengikuti pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu hasilnya ada 23 tenaga kesehatan yang dinyatakan positif covid-19,” sambung dr. Abdul Hakam.

Hingga saat ini, lanjut dr. Abdul Hakam, pihak Dinkes Kota Semarangterus melakukan tracking dengan kontak erat para tenaga kesehatan yang positif terinfeksi itu.
“Hingga kini kami terus melakukan tracing dengan melakukan tes di sana. Pasalnya, jumlahnya terus berkembang,” imbuh dia. Satria Utama

Exit mobile version