Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Heboh, Keluarga Paksakan Pasien Covid-19 di Klinik Bhakti Padma Banjarejo Blora Dibawa Pulang

Suasana Klinik Bhakti Padma Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, mendadak menjadi pusat perhatian publik, Selasa (15/6/2020). Istimewa

BLORA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Klinik Bhakti Padma Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, mendadak menjadi pusat perhatian publik, Selasa (15/6/2020). Kehebohan terjadi setelah kehadiran keluarga pasien Covid-19 melakukan upaya pemaksaan agar pasien bisa dibawa pulang oleh pihak keluarga.

Kehadiran warga yang memadati halaman klinik dengan penjagaan ketat dari petugas gabungan yang bersiaga. Direktur RSUD dr. Soetijono Blora, dr Nugroho Adiwarsono, Sp.OG saat dikonfirmasi membenarkan jika kedatangan mereka meminta agar pasien yang masih dirawat di klinik Bhakti Padma untuk dipulangkan.

Menurut dia, pihak keluarga meminta paksa agar pasien baik yang masih positif hasil Swab ataupun yang sudah negatif Swab untuk dirawat dirumah.

Dia mengaku sudah memberikan penjelasan dan pengertian kepada mereka, bahwa membawa pulang pasien yang masih positif Swab sangat membahayakan dan menghawatirkan. Namun mereka tetap meminta paksa agar pasien itu dibawa pulang.

“Apapun syaratnya mereka menyanggupi. Ya mau gimana lagi, dari pada terjadi keributan. Kita perbolehkan,” Jelasnya.

Suasana Klinik Bhakti Padma Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, mendadak menjadi pusat perhatian publik, Selasa (15/6/2020). Istimewa

Dia berpesan, agar pihak keluarga dan pasien saat dirumah untuk menjalankan protokol kesehatan. Antara lain memakai masker setiap hari dan menjalankan isolasi mandiri selama hasil tes Swab masih dinyatakan positif. Hal itu perlu dilakukan agar mencegah penyebaran penularan virus.

Dijelaskan, total ada 14 pasien dari klaster Temboro yang dirawat di klinik Bhakti Padma. 11 orang masih dinyatakan positif Swab dan 3 orang sudah dinyatakan negatif Swab. Rata – rata usia santri yang dirawat disana usia 13 – 17 tahun.

Sementara itu, perwakilan keluarga penjemput pasien, Hamid Isman Aziz, kepada wartawan menyampaikan, bahwa perawatan di klinik tersebut sudah cukup lama. “Ada yang 1 bulan, ada yang 2 bulan, dan ada yang 40 hari,” katanya.

Sehigga warga berniat memaksa untuk mengambil anak-anaknya yang dirawat. Sebagai penengah yang ditunjuk oleh para keluarga, dirinya mengaku mencoba menenangkan. Dalam penjemputan itu tetap sesuai prosedur. “Sesuai dengan aturan pemerintah,” kata dia.

Sampai di rumah, nantinya juga menjalankan protokol kesehatan. Artinya tetap karantina, sesuai yang telah disepakati. “Tetap menerapkan, phisycal Distancing,” ujarnya. Ahmad | Satria Utama

Exit mobile version