Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ketakutan, Penjual Warung Swike Masaran Sragen Langsung Masuk Rumah Saat Pergoki Puluhan Orang Berkumpul dan Merusak Tugu PSHT

Tim Polsek saat melakukan olah TKP di lokasi tugu PSHT di Krikilan, Masaran yang dirusak sekelompok orang tak dikenal, Jumat (26/6/2020) dinihari lalu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden perusakan tugu milik Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang terjadi pada Jumat (26/6/2020) dinihari menguak fakta baru.

Berdasarkan keterangan saksi mata, aksi perusakan tugu milik PSHT di wilayah Krikilan, Masaran itu diketahui dilakukan oleh puluhan orang.

Tugu yang dirusak itu berlokasi di Dukuh Karangwaru, RT 28 C, Krikilan, Masaran. Para pelaku merusak tangan patung PSHT yang berdiri di atas tugu.

Mereka merusak bagian tangan hingga pergelangan tangan patung hancur dan rusak. Aksi perusakan dilakukan dengan paving blok dan dilaporkan melibatkan sekitar puluhan orang.

Perusakan patung dan tugu PSHT itu terungkap dari laporan Ketua Rayon PSHT Krikilan, Prasetyo Widodo ke kepolisian, Jumat (26/6/2020).

Dalam laporannya, ia menyampaikan aksi perusakan diketahui pukul 02.02 WIB.

Aksi perusakan sempat dipergoki penjual warung swike, Mbah Sodiq (68) yang tinggal di sebelah barat tugu PSHT. Dari keterangan Mbah Sodiq saat memberikan kesaksian ke petugas kepolisian saat olah TKP, insiden perusakan itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB.

Saat itu ia sedang berada di warung swike miliknya dan kemudian mendengar ada suara benturan dari luar rumah.

Kemudian ia keluar dri warung untuk melihat keadaan dan saat itu ia kaget mendapati di sebelah barat warungnya berkumpul sekitar 20 orang lebih di depan patung PSHT tersebut.

Karena takut, ia kembali masuk ke dalam warung dan menutup warungnya. Selang beberapa saat puluhan orang tak dikenal itu berada di sekitar patung PSHT, setelah itu kemudian mereka meninggalkan tempat patung yang ditemukan rusak bagian tangan.

Kemudian sekira pukul 03.00 WIB, dua orang saksi lain yakni Tri Warsito melintas di sekitarpatung dan mendapati patung yang berada di atas tugu PSHT pada bagian pergelangan tangan pecah.

Saat itu, ia mendapati ada sebuah paving yg berada atas tugu yang rusak. Hal itu kemudian dilaporkan ke warga lain, Sartono Bagong yang diteruskan melapor ke pengurus PSHT setempat untuk dilaporkan ke Polsek.

Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo melalui Kasubag Humas AKP Harno membenarkan adanya laporan tersebut.

Menurutnya, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pendalaman. Tim masih menyelidiki siapa pelaku dari perusakan itu dan mengungkap motifnya.

“Masih kami dalami siapa pelakunya. Kami berharap semua pihak bisa mengendalikan diri, tidak terprovokasi dan menjaga kondusivitas kamtibmas di Sragen. Polisi akan berupaya menyelidiki dan mengungkap pelakunya,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Kasus perusakan tugu dan patung PSHT ini menjadi kesekian kalinya dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya insiden serupa terjadi di wilayah Sukodono, Karangmalang, Sragen Kota, Mondokan, Sidoharjo, hingga Masaran.

Namun hingga kini tak ada satu pun kasus yang bisa terungkap siapa pelaku perusakan. Tak hanya milik PSHT, insiden perusakan juga dialami tugu milik perguruan silat IKSPI atau Kera Sakti yang hampir bersamaan dengan perusakan tugu PSHT.

Bahkan aksi perusakan itu sempat memicu konvoi ribuan pendekar dan membuat situasi sempat mencekam beberapa waktu lalu. Sayangnya, lagi-lagi kasus perusakan tugu IKSPI juga belum mampu diungkap oleh polisi. Wardoyo

Exit mobile version