Site icon JOGLOSEMAR NEWS

New Normal, UNS Gelar Wisuda Drive Thru, Wisudawan Kendarai Kereta Kuda, Mobil Listrik dan Sepeda Listrik

dalam rangka menghadapi new normal, wisuda UNS Solo kali ini digelar dengan cara yang cukup unik. Humas UNS

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD, mengharapkan lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjadi pribadi yang tidak saja pintar namun juga sujana (budiman).

Dalam sambutannya pada Wisuda Periode III Luring dan Daring UNS, Sabtu (27/6/2020) pagi, Mahfud MD mengutip istilah ‘sarjana yang sujana’ yang pernah dilontarkan oleh Rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Sardjito.

“Sebagaimana satu hal penting yang ingin saya katakan dalam wisuda ini adalah agar adik-adik semua bisa menjadi sarjana yang sujana. Sarjana yang budiman dan baik hati. Universitas jangan hanya melahirkan sarjana tapi juga sarjana yang budiman/ sujana dalam bahasa Jawa,” ucap Mahfud MD.

Mahfud MD menerangkan ada dua hal penting untuk mewujudkan lulusan UNS sebagai sarjana yang sujana. Dua hal tersebut adalah adalah kualitas hati nurani dan kemuliaan/ keunggulan otak.

Kedua hal tersebut lantas dihubungkan oleh Mahfud MD dengan salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Dalam UUD kita salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa bukan mencerdaskan otak. Dalam kecerdasan kehidupan ada kecerdasan watak, emosional, spiritual, sedangkan kecerdasan yang satunya adalah otak. Jadi, disitu bertemu kecerdasan otak dan watak, kemuliaan watak dan keunggulan otak. Disitulah yang disebut intelektual, disitulah yang disebut sarjana,” jelas Mahfud MD.

Untuk mewujudkan pribadi sarjana yang sujana diperlukan juga sifat kritis. Sifat kritis yang dimaksud Mahfud MD dapat dibuktikan dengan mempertanyakan langkah-langkah yang akan diambil secara faktual dan logika. Mahfud MD juga menggarisbawahi seorang sarjana harus mencari jalan antara idealisme dan realisme. Karena diantara kedua hal tersebut terdapat sifat kritis.

Di akhir sambutannya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 tersebut menitipkan pesan agar lulusan UNS juga berani untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan.

“Lulusan perguruan tinggi yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Ilmunya bisa diamalkan tidak hanya diawang-awang. Karena banyak orang omong-omong tapi tidak bisa dilaksanakan tetapi ada orang yang terlalu praktis amal/ pekerjaannya tapi tidak punya dasar-dasar ilmiah. Lulusan perguruan tinggi adalah lulusan yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah berbuat sesuai tuntutan-tuntutan ilmu,” tandas Mahfud MD.

Sementara itu, dalam rangka menghadapi new normal, wisuda UNS Solo kali ini digelar dengan cara yang cukup unik. Selain memakai metode daring, wisuda juga menggunakan konsep “Drive thru” dimana perwakilan mahasiswa mengendarai sejumlah kendaraan ramah lingkungan. Mereka diantaranya mengendarai kereta kuda, mobil listrik, sepeda listrik dan lainnya.

Dalam wisuda periode III ini, UNS mewisuda 329 wisudawan pada Program Doktor, Magister, Pendidikan Dokter Spesialis, Sarjana, dan Diploma. Jumlah tersebut terdiri atas lulusan Program Doktor sebanyak 8 wisudawan, Program Magister sebanyak 60 wisudawan, lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak 12 wisudawan, lulusan Program Sarjana sebanyak 229 wisudawan, dan lulusan Program Diploma III sebanyak 20 wisudawan.

Dari jumlah tersebut, 131 diantaranya merupakan lulusan dengan predikat cumlaude atau dengan pujian. Prihatsari

Exit mobile version