SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Secara tidak terduga hingga pertengahan bulan Juni 2020 penambahan penderita virus corona (Covid-19) di Kota Semarang melonjak. Berdasarkan data dari laman pemantauan virus corona di Kota Semarang pada 15 Juni 2020, jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 229 pasein.
Mencermati perkembangan penyebaran Covid-19 di wilayahnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali mengambil langkah tegas. Kali ini, Pemkot Semarang melakukan penutupan sementara Pasar Meteseh di wilayah Kecamatan Tembalang.
Penutupan sementara ini diberlakukan selama tiga hari mulai Senin (15/6/2020) hari ini hingga Rabu (17/6/2020) mendatang. Kebijakan ini diberlakukan setelah ditemukannya sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 usai menjalani tes missal di area tersebut.
“Pasar Meteseh, Kecamatan Tembalang, ditutup sementara selama tiga hari mulai hari ini, Senin (15/6) hingga Rabu (17/6),” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman saat dikonfirmasi wartawan siang ini.
Dijelaskan lebih detail oleh Fravarta, pasar ini merupakan pasar kedelapan yang harus ditutup sementara setelah sebelumnya tujuh pasar ditutup sementara lantaran kasus serupa yakni Pasar Kobong, Karimata, Rasamala, Prembaen, Karangayu, Mangkang, dan Wonodri. Tak hanya itu, satu pasar swalayan juga sempat ditutup.
“Pasar Meteseh ini menjadi pasar terakhir yang ditutup sementara. kami ingin tidak ada lagi penularan Covid-19 di Kota Semarang khususnya penularan di pasar tradisional,” imbuh dia.
Ia juga menyampaikan, penutupan dilakukan setelah ditemukannya kasus Covid-19 di pasar tersebut. “Berdasarkan info dari gugus tugas hasil swab tes ada yang terpapar covid-19. Sehingga, sementara kami tutup untuk dilakukan sterilisasi oleh gugus tugas dengan penyemprotan disinfektan,” ungkapnya.
Fravarta juga mengungkapkan, untuk mencegah kembali terjadinya penularan covid-19 di Pasar Tradisional, pihaknya meminta baik kepada pedagang maupun pembeli untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Itu sebagai pengingat kita bahwa masih ada penularan di Pasar Tradisional. Karena itu, harapan kami untuk saling mengingatkan baik pedagang meupun pembeli dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” urai dia.
Fravarta juga mengungkapkan lebih lanjut, bahwa pihaknya pun terus melakukan pengawasan dan patrol kepada pedagang maupun pembeli agar tetap disiplin.
“Sudah kami sediakan tempat untuk mencuci tangan di beberapa titik di tiap pasar tradisional. Pedagang maupun pembeli juga sudah di wajibkan menggunakan masker saat memasuki area pasar,” pungkas dia. Satria Utama