SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tetap fokus dalam mempersiapkan berbagai langkah dan strategi menyambut tatanan kehidupan baru (new normal) di masa pandemi covid-19. Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan, meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Kota Semarang saat ini sudah harus mempersiapkan berbagai langkah untuk menyambut new normal.
“Dalam menghadapi era tersebut membutuhkan kesiapan yang sangat detail dan banyak,” kata Hendi sapaan akrabnya, melalui video conference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (4/6/2020).
“Insyaallah, tentang istilah new normal atau pun langkah-langkah ke depan hidup berdampingan dengan COVID-19 ini, kami di Kota Semarang sudah mulai terbiasakan dari awal,” sambung dia.
Lebih lanjut, Hendi menyatakan, masyarakat Kota Semarang, sudah teredukasi untuk memutus mata rantai dan bagaimana kemudian masyarakat aman dari virus COVID-19. Ia pun mengatakan ada tim patroli untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setiap hari. Menurut dia, pihaknya sudah menguatkan pemberlakukan Standart Operational Procedure (SOP) untuk menjalankan new normal di Kota Semarang.
“Kami sudah menangkap sinyal itu, beberapa pemimpin-pemimpin di negeri ini, maka sebenarnya yang di Kota Semarang itu semuanya sudah berjalan sesuai dengan SOP kesehatan,” imbuh dia.
Dicontohkan secara detail oleh Hendi, tenaga kerja kecil menengah telah melaksanakan SOP, terutama dengan mengatur pembatasan mulai dari sosial, budaya, dan juga ekonomi. Ia pun mengatakan di Semarang ada 9 kawasan industri yang diharuskan menjalankan protokol kesehatan dalam produktivitasnya.
“Hari ini di Semarang, pabrik-pabrik masih bisa jalan. Kita punya 9 kawasan industri, hanya waktu itu kita sudah tekankan kepada mereka, tolong karyawannya dibatasi. Bisanya pagi ini, biasanya mereka kerja 400 orang, kita minta untuk diatur jarak. Walau pun harus berkurang pegawainya bisa dikondisikan pada shift berikutnya atau malam atau pagi hari,” kata dia.
Menurut Hendi, aturan yang sama juga diberlakuan di tempat restoran. Ia mengatakan telah ada pembatasan pengunjung yakni dari pagi sampai malam, maksimal pukul 20.00 WIB. Ia menyebutkan, bahwa kapasitasnya juga dibatasi sampai separuh dan juga SOP kesehatan.
“Jadi jikan orang mau masuk ke restoran, harus ada wastafel portable, ada thermo gun,” sambung dia. Satria Utama