Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Terungkap, 2 Kasus Baru Positif Covid-19 Sragen, Satu Warga Kalikobok Tanon Kerja Kuli Panggul, Satunya Tenaga Medis dari Gemolong. Diyakini Transmisi Lokal, Gelombang Baru Covid-19?

Ilustrasi warga rapid test covid-19 di Kalikobok, Tanon, Sragen, Selasa (2/6/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri tambahan dua warga positif corona virus atau covid-19 di Sragen hari ini, Selasa (2/6/2020) akhirnya terungkap.

Satu warga dari Kecamatan Tanon itu diketahui berasal dari Desa Kalikobok berjenis kelamin pria. Pasien itu diketahui berumur 53 tahun dan berprofesi sebagai seorang kuli panggul atau manol di Pasar Kobong, Semarang.

Sedangkan satu pasien baru lainnya berasal dari Kecamatan Gemolong dan belum diketahui desanya. Yang bersangkutan diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 39 tahun dan berprofesi sebagai tenaga medis.

Pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen memastikan keduanya diyakini tertular melalui transmisi lokal atau penyebaran di dalam daerah.

“Benar ada tambahan dua orang positif. Transmisi lokal dari klaster Solo dan Semarang,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto,Selasa (2/6/2020).

Tatag membenarkan satu pasien merupakan warga Kecamatan Gemolong, berusia 39 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.

Pasien itu bekerja sebagai tenaga kesehatan di Solo. Saat ini yang bersangkutan menjalani perawatan di RS UNS Solo.

“Satu pasien lain berasal dari Kecamatan Tanon, laki-laki usia 59 tahun. Kesehariannya bekerja di Semarang. Saat ini dirawat di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen,” terang Tatag.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, mengatakan pihaknya langsung melakukan contact tracing terhadap kedua pasien positif baru tersebut.

Petugas telah melakukan serangkaian rapid test kepada orang-orang yang sempat melakukan kontak erat dengan keduanya.

“Hasil tracing, untuk pasien asal Gemolong lima orang kita rapid test, hasilnya non reaktif. Untuk pasien asal Tanon, 33 orang kita rapid test, ada dua yang reaktif,” terang Hargiyanto.

Untuk dua warga Tanon yang hasil rapid testnya reaktif, lanjutnya, diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Keduanya akan segera menjalani swab test, untuk memastikan ada tidaknya paparan covid-19.

“Sudah kita arahkan untuk karantina mandiri dulu. Hari Kamis keduanya akan kita swab,” tukas Hargiyanto. Wardoyo

Exit mobile version