KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono geram terhadap tersangka pelaku pembacokan Wakapolres Karanganyar AKP Busroni dan Ajudan Bripda Hanip Aryono serta warga sipil.
Bahkan, bupati secara ekstrim menyebut pelaku sebagai seorang yang stress disorientasi akibat tercuci otaknya oleh penafsiran dan pemahaman yang salah terhadap agama.
“Mereka pelaku ini orang stress yang ingin membuat onar ketidaktentraman di Karanganyar,” paparnya kepada wartawan Senin (22/6/2020).
Menurut bupati, pelaku ini sudah tercuci otaknya oleh paham-paham yang salah sehingga pelaku melakukan tindakan brutal membahayakan keselamatan jiwa orang lain.
Dan anehnya, ia menilai pelaku merasa apa yang telah dilakukan itu benar menurut pribadinya.
“Ini kan orang stress namanya karena kebingungan mencari solusi setelah tercekoki ajaran yang salah,” terang Yuli.
Untuk itu bupati menghimbau masyarakat luas bahwa ini bukan sekadar insiden semata tetapi kasus itu adalah fenomena kekinian atas pemahaman yang salah dalam menafsirkan ajaran agama.
“Kasus ini tidak berhenti disini tapi ini adalah bagian dari disorientasi manusia dalam memahami ajaran agama. Maka semua pihak wajib waspada sebab kasus serupa bisa terjadi lagi dimanapun” ujarnya.
Sementara itu disatu sisi Bupati Juliyatmono berikan atas kesigapan Polres Karanganyar dalam mematahkan upaya percobaan pembunuhan terhadap Wakapolres tersebut.
“Kita saksikan begitu cepat upaya percobaan pembunuhan pelaku pada Wakapolres dengan cepat dipatahkan” tandasnya.
Bupati salut terhadap Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi bersama jajarannya sehingga tidak ada korban yang fatal.
Diketahui Wakapolres Karanganyar AKP Busroni, dibacok oleh orang tak dikenal saat acara susur gunung di Cemoro Kandang, Tawangmangu kemarin Minggu (21/06/2020).
Wakapolres mengalami luka bacok ditangan dan kepala, sedangkan Bripda Hanip Aryono ajudan Wakapolres juga alami luka.
Bahkan warga setempat yang berusaha membela Wakapolres tak luput kena bacokan. Ketiganya dirawat di RSUD Karanganyar.
Sedangkan pelaku ditembak mati oleh anggota kepolisian. Beni Indra/Wardoyo