KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar, Kompop Busroni oleh orang tak dikenal di Tawangmangu, menyisakan cerita lain.
Warga mengungkap ada keanehan terjadi sebelum hari kejadian. Pelaku yang kemudian terungkap bernama Karyono Widodo itu ternyata sempat dipergoki beberapa kali mendatangi lokasi kejadian.
Sebelum melancarkan aksi beberapa hari sebelumnya pernah datang ke tempat kejadian.
Hal itu berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar.
“Kalau menurut dari warga, beberapa hari sebelum itu memang dia sudah datang ke sana habis itu pergi lagi. Sudah sempat (datang) dua kali. Ada warga yang melihat. Tetapi memang karena tidak mencurigakan, tidak dilaporkan,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Senin (22/6/2020).
Sementara itu barang bukti yang ditemukan dalam kejadian tersebut selain celurit yang digunakan pelaku terdapat sebuah tas.
“Barang bukti yang kita temukan di pelaku ini itu satu buah tas. Selain celurit yang dia gunakan, kami temukan juga ada pisau. Seperti pisau dapur.
Lalu kemudian ada juga odol sikat gigi. Lalu ada beberapa kertas dengan tulisan-tulisan yang memang tidak bisa terbaca jelas, karena kertasnya sudah cukup lama. Jadi kertasnya memang agak kabur,” katanya.
Diketahui pada Minggu 21 Juni 2020 sekitar pukul 11.00 WIB terjadi penyerangan terhadap anggota Polres Karanganyar di Cemoro Kandang, Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar.
Menurut Iskandar, saat itu tengah ada kegiatan susur gunung atau membersihkan jalur pendakian Gunung Lawu.
Dalam kegiatan tersebut tidak hanya anggota Polres Karanganyar saja. Tapi juga melibatkan warga atau relawan.
Tak disangka, saat kegiatan tersebut ternyata ada orang tak dikenal yang menyerang anggota Polisi.
Dalam hal ini, Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni dan sopirnya Bripda Arif Hariyono menjadi korban.
Selain keduanya seorang warga bernama Jarot Broto Sarwono turut menjadi korban.
“Tiba-tiba memang ada seseorang yang tidak dikenal menyerang ajudan dari wakapolres, yang waktu itu sempat ditangkis dan mengenai tangan dan leher dan waktu itu Wakapolres Karanganyar juga diserang dengan celurit. Karena wakapolres ini memegang kayu, bisa ditangkis dengan kayu, tapi tangan kiri masih kena,” katanya.
Mendapati adanya kejadian tersebut, kata Iskandar, ada seorang warga yang kemudian melempar batu mengenai kepala pelaku. Namun pelaku masih saja berusaha menyerang.
“Akhirnya personel kami dengan sigap dengan senjata api bisa melumpuhkan. Artinya dengan tembakan tiga kali ke kaki itu mengenai pelaku. Pelaku ini dibawa ke Puskesmas terdekat, namun mungkin karena kehabisan darah sampai di Puskesmas dinyatakan meninggal dunia,” katanya.