SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – PSHT Sragen langsung menggelar rapat internal dengan mengumpulkan semua ketua ranting di 20 kecamatan, Minggu (5/7/2020) malam.
Rapat itu digelar menyusul aksi ratusan orang yang diduga dari sebuah perguruan silat dan terang-terangan merusak 3 tugu milik PSHT di Sukodono, Mondokan, dan Gesi tadi pagi.
Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PSHT Sragen Pusat Madiun, Edy Indriyanto saat dihubungi wartawan
menegaskan pihaknya tidak tahu menahu pangkal masalah sampai terjadi pengrusakan tiga tugu di tiga kecamatan tersebut.
Meski demikian, pihaknya sudah menyerukan ke semua ranting untuk mencegah anggota untuk tidak terprovokasi melakukan aksi balasan.
”Malam ini semua ketua ranting kita kumpulkan untuk memberi arahan agar tidak terprovokasi. Kami menghindari benturan fisik dan menjaga agar Sragen tetap kondusif,” paparnya, Minggu (5/7/2020).
Edy mengatakan pihaknya sudah menyerahkan kasus tersebut pada proses hukum. Meski demikian, pihaknya sangat berharap aparat bisa mengusut tuntas kasus perusakan yang terjadi untuk kesekian kali itu.
“Pelakunya harus mendapat sanksi pidana sesuai jalur hukum,” tandasnya.
Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo mengatakan saat ini masih mengintensifkan penyelidikan. Pihaknya meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus itu kepada polisi.
Ia menyebut untuk titik kerusakan tugu dan lambang perguruan silat masih dipetakan. Namun yang sudah masuk laporan dan terpantau dirusak ada tiga tugu yakni di Mondokan, Gesi dan Sukodono.
”Kami siapkan anggota dan berkordinasi dengan Forkompida. Malam ini kami rapat dengan forkompida,” ujarnya. Wardoyo