UNGARAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepolisian Daerah (Polda ) Jawa Tengah kembali memberikan perhatian khusus kepala para warga terdampak pandemi corona virus disease 2019 (covid-19). Salah satunya dengan menjalankan program padat karya budidaya ikan konsumsi dan aquaponik. Program ini digulirkan bagi buruh yang mengalami PHK terdampak covid-19.
Program tersebut juga telah terlaksana di wilayah Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada Senin (6/7/2020).
Di wilayah Kecamatan Ungaran Barat tersebut, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melakukan penebaran 10 ribu bibit lele pada 10 kolam nonpermanen di Langensari. Penebaran itu menandai program padat karya budidaya ikan konsumsi dan aquaponik oleh Polda Jateng.
“Progam ini yang pertama kali dan segera running di kabupaten/ kota lainnya,” kata Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Dijelaskan Kapolda lebih lanjut, pihaknya telah melakukan berbagai program sebagai scientific problem solving dampak pandemi covid-19. Di antaranya dengan membentuk 3.971 kampung siaga Covid-19 berbasis masyarakat, bakti sosial setiap Kamis, dan dapur umum setiap Jumat bekerja sama dengan TNI.
Diakui, pandemi covid-19 bukan hanya masalah kesehatan. Namun berdampak pada sektor ekonomi yang dapat berpengaruh pada pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
“Karenanya, program padat karya ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para buruh yang mengalami PHK ataupun yang dirumahkan,” imbuhnya.
Selain bibit lele, lanjutnya, ada dua kolam nonpermanen di Langensari yang diisi masing-masing 500 bibit ikan nila. Sehingga total ada 11 ribu benih yang ditebar di 12 kolam itu. Selain di Langensari, program padat karya ikan konsumsi bagi buruh tahap pertama ini juga dilakukan di Desa Gedangan, Welahan Jepara, Kelurahan Kandri Gunungpati dan Ngaliyan Kota Semarang. Di ketiga tempat itu, ditebar tidak kurang dari 46 ribu bibit lele di 17 kolam.
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Tengah Sutarjo, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Kapolda Jateng atas nasib buruh. Dia berharap program padat karya itu dapat membantu meningkatkan ekonomi para buruh yang dirumahkan karena pandemi Covid-19. Dia menyebutkan sekitar 20 ribu orang buruh anggota SPN yang dirumahkan. Sedangkan 19 ribu orang lainnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Banyak buruh di Jawa Tengah yang dirumahkan bahkan terkena PHK. Program ini diharapkan menjadi percontohan dan dapat dilaksanakan di berbagai daerah di Jawa Tengah,” terag dia. Satria Utama