YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kondisi perekonomian di Kota Yogyakarta sejauh ini belum sembuh benar. Hal itu dirasakan oleh masyarakat kecil, termasuk para kusir andong wisata.
Sebagaimana diketahui, andong wisata di kawasan Malioboro sudah kembali beroperasi dalam beberapa hari terakhir ini.
Beberapa memang sudah mulai ada yang membawa wisatawan keliling Kota Yogyakarta.
Namun, tidak sedikit pula yang masih mengeluhkan sepinya wisatawan di Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro.
Diono satu di antara sekian kusir andong wisata yang mengeluhkan hal itu. Selama tiga bulan tak beroperasi, Jumat (24/7/2020) adalah hari kelima dirinya mulai kembali bekerja.
“Namun ya begitu, masih sepi dari kemarin. Padahal kami sudah siapkan protokol kesehatan. Seharian ini belum dapat satu pun penumpang,” kata dia.
Diono memang sudah mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. Akan tetapi keluarganya tetap harus dibiayai dengan cara bekerja.
Pria asal Jalan Plumbon, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul itu pun merasa khawatir jika masa tanggap darurat Covid-19 di DIY kembali diperpanjang.
“Wah ya tambah bingung lagi saya. Ini katanya kan mau diperpanjang lagi,” tuturnya.
Diono khawatir jika hal itu berpengaruh dengan penghasilannya. Karena selama ini pendapatannya berasal dari wisatawan yang berkunjung ke Malioboro.
Beban ekonomi yang ia rasakan pun kian sulit jika wisatawan di Malioboro sepi karena perpanjangan tanggap darurat.
“Saya berharap ada kebijakan yang baik lah. Karena rakyat kecil seperti kami kesulitan dengan kondisi seperti ini,” pungkasnya.