Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Masyarakat KIM Karanganyar Dilatih Buat Akun Instagram dan Diminta Aktif Kelola Media Sosial Secara Positif. Ternyata Ini Tujuannya

Foto/Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karanganyar mendorong masyarakat untuk bijak dan aktif dalam mengelola informasi di media sosial.

Bahkan, dinas berinisiatif menyelenggarakan workshop pemanfaatan media sosial bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se-Karanganyar.

KIM adalah sebuah organisasi yang dulu dikenal dengan sebutan Kelompencapir (Kelompok Pendengar Pembaca dan Pemirsa).

Workshop yang digelar di aula kantor kcamatan jaten ini, menghadirkan Angga Solixin, praktisi marketing online; owner usaha KopiLawu dan sinaustore.com, yang mengajarkan anggota KIM bagaimana membuat akun instagram resmi KIM.

Kepala Diskominfo Karanganyar, Sujarno menyampaikan, KIM merupakan salah satu sarana peningkatan literasi di bidang informasi dan media massa serta teknologi informasi komunikasi, baik bagi anggota maupun  masyarakat pada umumnya.

Menurutnya, kemampuan dalam mengelola media sosial sebagai sarana diseminasi atau penyebaran informasi harus dikuasai KIM.

“Media komunikasi tatap muka tetap dibutuhkan tapi seiring dengan kemajuan teknologi didukung gaya hidup di masa pandemik, penyebaran informasi melalui media sosial menjadi lebih diminati,” papar Sujarno, Rabu (15/07/2020).

Sementara, Kepala Seksi Pelayanan Informasi Publik Sopiyatun, menyatakan, pemberdayaan KIM lebih fokus kepada pemanfaatan media sosial. Pasalnya, saat ini, akses informasi lebih  banyak dilakukan melalui media sosial.

“Awalnya informasi disampaikan secara tatap muka hingga sekarang dilakukan lewat group WhatsApp. Namun satu hal yang cukup penting, seluruh dari pemerintah dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh masyarakat,” terangnya.

Sopiyatun menegaskan, dimasa pandemi covid-19, KIM justru harus makin aktif dalam menyebarkan informasi. Utamanya dalam mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan, dan mengedukasi masyarakat agar cerdas mengkonsumsi informasi.

“Sehingga tidak terjebak sebagai korban dan penyebar informasi sesat atau hoax,” tukasnya. Wardoyo

Exit mobile version